Telset.id, Jakarta – Bos-bos Silicon Valley sedang bergerilya di belakang layar untuk mengamankan peran sekutu teknologi di bagian kurang strategis, tetapi masih penting dalam pemerintahan presiden AS terpilih Joe Biden.
Tim transisi Biden telah menyusun tim peninjau agensi dengan lebih banyak eksekutif teknologi daripada kritikus. Bahkan, tim transisi Biden juga menambah staf dari perusahaan besar teknologi untuk beberapa pejabat.
{Baca juga: Bos Perusahaan Teknologi Senang Joe Biden Kalahkan Trump}
Sekarang, eksekutif dan karyawan di perusahaan teknologi seperti Google milik Alphabet, Amazon, Facebook, dan Microsoft mendesak untuk menempatkan kandidat dalam peran senior di lembaga pemerintahan era Biden.
Menurut Reuters, agensi yang diincar oleh mereka termasuk Departemen Perdagangan, Kantor Perwakilan Dagang, Kantor Urusan Informasi dan Regulasi, Departemen Luar Negeri, dan Departemen Pertahanan .
Banyak eksekutif perusahaan teknologi, yang dalam beberapa kasus membantu menyokong dana kampanye Biden, memang masih memiliki kepentingan komersial dalam mendorong kandidat yang memiliki hubungan industri.
Dikutip Telset, Selasa (22/12/2020), tidak ada proses formal oleh eksekutif perusahaan teknologi ke tim transisi. Juru bicara transisi Biden, Cameron French, mengatakan, anggota tim berkomitmen menerapkan ide Biden.
“Setiap anggota transisi dan pemerintahan yang akan datang bakal memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan Presiden dan Wakil Presiden terpilih dalam sejumlah masalah, termasuk di sektor teknologi,” jelasnya kepada Reuters.
Sebelumnya, para petinggi perusahaan raksasa teknologi di Silicon Valley juga mendesak Joe Biden untuk membatalkan kebijakan ketat soal aturan imigrasi yang dibuat Presiden Donald Trump.
{Baca juga: Apple dkk Lobi Joe Biden Batalkan Aturan Imigrasi Trump}
Perusahaan teknologi mengeluhkan kebijakan tersebut lantaran mempersulit rekrutmen pemegang visa nan terampil. Perusahaan-perusahaan papan atas di Silicon Valley menggugat pemerintahan Trump.
Mereka telah berusaha membatalkan perintah eksekutif Trump yang membatasi imigrasi dan mengharuskan pekerja asing mendapat bayaran dengan tarif yang mendekati gaji pekerja rumah tangga.
Perusahaan teknologi di Silicon Valley sekarang berupaya memberi tahu tim transisi presiden terpilih Biden bahwa membatalkan kebijakan ketat Trump adalah prioritas utama industri pada tahun depan. [SN/HBS]