Telset.id – Jika Anda mengira Mars hanya planet merah yang tandus, penemuan terbaru NASA mungkin akan mengubah pandangan itu. Rover Perseverance baru-baru ini menemukan batu aneh di Kawah Jezero, Mars, yang terdiri dari batu-batu kecil bulat berukuran beberapa ratus milimeter. Penemuan ini memicu pertanyaan besar: dari mana asalnya dan apa artinya bagi sejarah geologi Mars?
Perseverance, yang diluncurkan pada Juli 2020, memiliki misi utama mencari jejak mikroorganisme yang mungkin pernah hidup di Mars. Dilengkapi tujuh instrumen ilmiah, termasuk SuperCam dan Mastcam-Z, rover ini menjelajahi Kawah Jezero—sebuah wilayah yang dipercaya pernah menjadi delta sungai purba. Tidak heran jika setiap penemuan di sini bisa menjadi petunjuk penting tentang masa lalu Mars.
Pada awal Maret 2025, Perseverance tiba di Broom Point di Witch Hazel Hill, tepi Kawah Jezero. Di sinilah rover menemukan batu aneh yang dijuluki “St. Paul’s Bay.” Batu ini disebut sebagai “float rock”—jenis batuan yang seharusnya tidak ada di lokasi tersebut. Yang lebih menarik, batu ini terdiri dari batu-batu kecil bulat berwarna abu-abu gelap dengan ukuran seragam, beberapa berbentuk oval, ada yang memiliki tepi tajam, bahkan ada yang berlubang kecil.
Asal-Usul Batu Misterius
Tim ilmuwan NASA sedang menyelidiki kemungkinan asal-usul batu-batu kecil ini. Salah satu teori menyebutkan bahwa mereka mungkin merupakan konkresi—formasi yang tercipta ketika air tanah mengalir melalui pori-pori batuan. Jika benar, ini bisa menjadi bukti kuat bahwa Mars pernah memiliki air dalam jumlah besar. Namun, ada juga kemungkinan lain: batu-batu ini bisa terbentuk dari pendinginan cepat batuan cair setelah letusan gunung berapi.
Baca Juga:
Bukan yang Pertama Kali
Ini bukan pertama kalinya rover Mars menemukan batu aneh. Sebelumnya, Opportunity menemukan “blueberries”—batu kecil kaya hematit di dekat Kawah Fram pada 2004. Curiosity juga menemukan formasi serupa di Yellowknife Bay, yang dijuluki “sheepbed.” Bahkan, Perseverance sendiri sebelumnya menemukan batuan sedimen bertekstur “popcorn” di Lembah Neretva pada 2024. Setiap penemuan ini menambah teka-teki geologi Mars yang masih belum terpecahkan.
Dengan teknologi canggih seperti Mastcam-Z dan SuperCam, Perseverance terus mengumpulkan data untuk mengungkap misteri St. Paul’s Bay. Apakah batu ini bukti air purba? Atau sisa aktivitas vulkanik? Jawabannya mungkin akan mengubah pemahaman kita tentang Mars selamanya.
Seperti yang pernah diungkap dalam penelitian sebelumnya, Mars mungkin tidak seganas yang kita kira. Bahkan, ada indikasi bahwa planet ini pernah memiliki kondisi yang mendukung kehidupan. Jika St. Paul’s Bay benar-benar terbentuk dari air, ini bisa menjadi petunjuk baru dalam pencarian kehidupan di luar Bumi.
Selama bertahun-tahun, misi seperti Curiosity dan Perseverance telah membuktikan bahwa Mars masih menyimpan banyak rahasia. Siapa tahu, mungkin suatu hari nanti kita akan menemukan bukti nyata bahwa manusia tidak sendirian di alam semesta.