Telset.id, Jakarta – Menurut para ilmuwan, sebuah asteroid yang dinamai “God of Chaos” terpantau sedang melaju cepat. Asteroid tersebut secara ilmiah dikenal sebagai 99942 Apophis.
Batuan antariksa masif selebar 1.120 kaki itu akan terbang dalam jarak 23.441 mil di atas permukaan Bumi pada 13 April 2029 dan 2036. Apophis yang terbang melintas pada 2068 akan berdampak.
“Kami telah mengetahui bahwa dampak terhadap Bumi tidak mungkin terjadi selama mendekati 2029,” kata seorang penulis studi, astronom Dave Tholen dari Institut Astronomi Universitas Hawaiʻi.
“Pengamatan baru yang kami peroleh dengan teleskop Subaru pada awal tahun ini cukup baik untuk mengungkap akselerasi Yarkovsky di Apophis. Asteroid menjauh dari orbit gravitasi murni,” ujarnya.
{Baca juga: Oreo Bangun Bunker Tahan Asteroid, Apa Isinya?}
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset, asteroid menjauh dari orbit gravitasi murni sekitar 170 meter per tahun atau cukup untuk menjaga skenario dampak 2068.
Tholen, yang telah melacak “God of Chaos” sejak tim menemukannya pada 2004, mempresentasikan temuan tersebut pada pertemuan virtual Divisi Ilmu Planet untuk Masyarakat Astronomi AS 2020.
Efek Yarkovsky, atau percepatan Yarkovsky, disebabkan oleh matahari yang memanaskan batuan antariksa secara tidak merata sehingga menghasilkan proses yang sedikit mengubah orbit asteroid.
Kemungkinan Apophis berdampak terhadap Bumi masih rendah, dimana sebelumnya dihitung sekitar 1 dari 150 ribu oleh Center for Near-Earth Studies. Namun demikian, kita pantas khawatir.
Asteroid QG 2020 Lebih dulu Melintasi Bumi
Bicara mengenai asteroid yang mendekati atau melintasi bumi, God of Chaos sebenarnya bukanlah satu-satunya. Sebelumnya, sebuah Asteroid seukuran mobil SUV juga dikabarkan telah terbang mendekat ke Bumi.
Beruntung, Asteroid dengan nama ilmiah QG 2020 itu tidak berdampak terhadap planet kita.
{Baca juga: Gawat! Besok Tiga Asteroid Raksasa Lintasi Bumi, Dampaknya?}
Menurut laporan NASA, asteroid tersebut melesat dengan kecepatan 8 mil per detik sekitar 1.830 mil di atas Samudra Hindia selatan. Benda luar angkasa itu memiliki panjang sekitar 20 kaki.
Seperti dikutip Telset.id dari New York Post, asteroid tersebut tidak terlihat sampai sekitar enam jam setelah melewati titik terdekat Bumi. Namun, teleskop milik NASA merekamnya. [SN/IF]