10 Temuan Mencengangkan Tentang Alien

Telset.id, Jakarta – Kita mungkin sering bertanya-tanya, apakah benar manusia benar-benar sendirian di alam semesta? Meskipun pertanyaan itu tidak juga terjawab pada 2020, penelitian terus berkembang dan kian membuka celah keberadaan entitas luar angkasa. Dalam hal ini terkait sejumlah temuan tentang alien.

Penemuan di planet terdekat dengan kita, di tata surya bagian luar dan jauh di luar, tampaknya menunjukkan kemungkinan bahwa dunia lain dapat menampung organisme bakteri hingga makhluk teknologi. Mungkin, penelitian pada tahun ini akan mengungkap semuanya.

Telset merangkum 10 temuan mencengangkan tentang alien yang bisa jadi luput dari perhatian publik. Temuan-temuan tersebut berkat kerja keras para peneliti di bidang luar angkasa selama beberapa tahun terakhir. Apa saja 10 temuan itu?

1. Sinyal Proxima Centauri

Akhir 2020, para peneliti telah menangkap pancaran energi yang sangat misterius di bagian radio dari spektrum elektromagnetik di 980 megahertz, yang berasal dari bintang terdekat kita. Proxima Centauri, yang hanya berjarak 4,2 tahun cahaya, menampung satu raksasa gas dan satu dunia berbatu yang 17 persen lebih besar daripada Bumi, yang kebetulan berada di zona layak huni bintang. Di sana terdapat air sebagai sumber kehidupan.

{Baca juga: Pemburu Alien Selidiki Sinyal Misterius dari Bintang Terdekat Bumi}

Sinyal yang tidak dapat dijelaskan tersebut dilaporkan bergeser sedikit saat sedang diamati dengan cara menyerupai pergeseran yang disebabkan oleh pergerakan sebuah planet. Para peneliti bersemangat tetapi tetap berhati-hati.

Mereka perlu mencari tahu apakah lebih banyak sumber duniawi, seperti komet, awan hidrogen, atau bahkan teknologi manusia, dapat meniru sinyal alien. Mereka membutuhkan waktu sebelum mengetahui cara yang tepat untuk menentukannya.

2. Bakteri Asing di Awan Venus

September 2020, ahli astrobiologi skeptisis ketika berita mengenai bukti potensial kehidupan di awan atas Venus menyebar. Pengumuman tersebut menunjuk kepada keberadaan fosfin, gas langka dan seringkali beracun yang hampir selalu dikaitkan dengan organisme hidup.

Dengan suhu permukaan seperti neraka, tekanan aneh, dan awan asam sulfat, Venus telah lama memainkan peran kedua setelah Mars yang tampaknya lebih berpotensi dihuni oleh kehidupan. Tetapi, sebuah tim mengarahkan teleskop James Clerk Maxwell di Hawaii dan Array Atacama Large Millimeter/Submillimetre di Chile ke Venus dan mengambil “tanda tangan” fosfin di lapisan awan Venus dengan suhu dan tekanan yang benar-benar mirip Bumi.

Bakteri terestrial diketahui berkembang biak dalam beberapa kondisi yang cukup sulit, membuat penjelasan biologis menjadi tidak masuk akal. Tim peneliti tidak mengklaim bahwa hal itu adalah bukti kedap udara dari sesuatu di luar angkasa. Banyak komunitas tidak begitu yakin. Namun, butuh tidak sedikit dana untuk berburu kehidupan di tempat-tempat yang tidak terduga.

3. ‘Oumuamua Artefak Alien?

Dua tahun lalu, para ilmuwan melihat benda berbentuk cerutu meluncur melalui tata surya. Dijuluki ‘Oumuamua, entitas tersebut dianggap oleh sebagian besar sebagai komet antarbintang yang terlempar dari sekitar bintang lain.

Tetapi, pengamatan cermat menunjukkan bahwa ‘Oumuamua semakin cepat, seolah-olah ada sesuatu yang mendorong. Para ilmuwan masih tidak yakin mengapa. Avi Loeb, ahli astrofisika Universitas Harvard, telah mengusulkan bahwa pengunjung antarbintang bisa jadi adalah wahana alien yang didorong oleh layar cahaya.

{Baca juga: Bukan Alien, Objek Antarbintang Oumuamua adalah “Kelinci Debu”}

Ilmuwan lain menyebut bahwa es hidrogen bisa mencairkan objek dengan cara yang mirip dengan mesin roket atau metode propulsi lain. Tetapi, pada Agustus 2020, Loeb menulis dalam sebuah penelitian yang menyatakan bahwa es hidrogen sangat mudah dipanaskan, bahkan di kedalaman dingin ruang antarbintang, dan seharusnya telah menyublim sebelum ‘Oumuamua mencapai sistem kita.

4. Rekaman Video UFO Angkatan Laut AS

Temuan lainnya tentang alien ditunjukkan oleh rekaman video UFO milik angkatan laut AS. Ya, sejumlah besar penduduk Bumi tidak peduli dengan bukti ambigu yang ditemukan para ilmuwan untuk menunjukkan bahwa alien ada di luar sana. Mereka yakin bahwa kita telah dikunjungi oleh makhluk teknologi berkali-kali, menunjuk kepada cerita tentang UFO dan pertemuan alien.

Namun, April 2020, Angkatan Laut AS merilis rekaman yang diambil oleh pilot yang menunjukkan pesawat aneh tak bersayap melakukan perjalanan dengan kecepatan hipersonik, seperti mesin alien.

Meski ada video semacam itu, orang tetap harus waspada. Jurnalis Sarah Scoles tidak dapat menentukan apakah benda itu benar-benar pesawat alien. Tetapi, ia menemukan cerita yang lebih manusiawi dengan berbicara kepada para pemimpin dalam budaya UFO kontemporer dan mendiskusikan kebutuhan dasar kita untuk percaya kepada sesuatu di luar diri manusia.

5. Bima Sakti Penuh dengan Dunia Samudra

Dunia samudra, yang diklasifikasikan sebagai dunia yang memiliki jumlah air yang signifikan, secara mengejutkan umum terjadi di tata surya. Bumi jelas merupakan satu tempat seperti itu. Namun, bulan Jupiter bernama Europa diperkirakan menampung lautan luas di bawah cangkang sedingin es. Lalu, bulan Saturnus bernama Enceladus diketahui memiliki geyser berair yang dimuntahkan dari bagian luar.

Momentum sebenarnya sedang dibangun di komunitas astronomi untuk mengirim alat yang dapat mendarat di satu satelit pada 2030-an mendatang. Mereka ingin memeriksa apakah ada makhluk hidup yang mungkin bersembunyi di bawah cangkang. Mengenai dunia samudra di luar matahari kita, dalam sebuah penelitian yang dirilis pada Juni 2020, para peneliti melihat 53 eksoplanet yang ukurannya mirip dengan Bumi.

Mereka juga menganalisis variabel, termasuk ukuran, kepadatan, orbit, suhu permukaan, massa dan jarak dari bintang 53 eksoplanet. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa dari 53 eksoplanet, kira-kira seperempatnya mungkin memiliki kondisi yang tepat untuk dianggap sebagai dunia samudra. Kesimpulannya, tempat-tempat seperti itu relatif umum di galaksi.

6. Alien Menghirup Hidrogen?

Sebagian besar penduduk Bumi membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup. Tetapi, oksigen tidak umum di kosmos, membentuk sekitar 0,1 persen dari massa biasa alam semesta. Ada jauh lebih banyak hidrogen (92 persen) dan helium (7 persen), dan banyak planet, termasuk raksasa gas seperti Jupiter dan Saturnus, yang sebagian besar terbuat dari unsur-unsur ringan tersebut.

Pada Mei 2020, para ilmuwan mengambil bakteri E coli yang umum ditemukan di usus banyak hewan, dan ragi biasa (jamur yang digunakan untuk memanggang roti dan membuat bir). Mereka mencoba melihat apakah bakteri dan ragi tersebut dapat hidup di lingkungan berbeda.

Mikroba semacam itu telah diketahui bertahan hidup tanpa oksigen. Ketika ditempatkan dalam labu yang diisi dengan hidrogen murni atau helium murni, mereka berhasil tumbuh meskipun dengan kecepatan lebih lambat dari biasanya. Penemuan tersebut menunjukkan bahwa saat mencari organisme di tempat lain di alam semesta, kita mungkin ingin mempertimbangkan tempat yang tidak terlihat persis seperti Bumi.

7. Kehidupan di Sekitar Lubang Hitam

Saat berburu kehidupan di dunia lain, kebanyakan ilmuwan berpegang kepada apa yang diketahui, mencari dunia seukuran Bumi yang mengorbit bintang seperti matahari. Tetapi, konfigurasi yang jauh lebih eksotis dapat terjadi seperti planet yang berputar-putar dan dipanaskan oleh lubang hitam.

Sekilas, skenario seperti itu tampak tidak masuk akal. Namun, berlawanan dengan penggambaran populer, lubang hitam tidak hanya menyedot segala sesuatu di sekitarnya. Orbit yang stabil secara gravitasi dimungkinkan dan cahaya dari radiasi latar kosmik akan memanas saat jatuh ke lubang hitam.

{Baca juga: Ilmuwan Temukan Kesamaan Antara Alien dan Covid-19}

Seperti yang ditunjukkan oleh sebuah makalah yang dirilis pada Maret 2020, cahaya dari radiasi latar kosmik dapat memberikan kehangatan dan energi untuk organisme apa pun yang kebetulan berevolusi di lokasi yang aneh.

8. ET Mengawasi Manusia dari 1.000 Tempat

Saat berburu makhluk di luar planet, penting untuk diingat bahwa kita mungkin bukan satu-satunya yang melakukan. Pada Oktober 2020, temuan tentang alien diungkap para peneliti lewat katalog 1.004 bintang terdekat yang akan berada dalam posisi yang baik untuk mendeteksi kehidupan di Bumi.

“Jika mencari planet yang mengorbit bintang-bintang ini, para pengamat akan dapat melihat tanda-tanda biosfer di atmosfer Titik Biru Pucat,” demikian kata penulis utama studi Lisa Kaltenegger, profesor astronomi di Cornell dan direktur dari Universitas Carl Sagan Institute.

Menggunakan alat observasi yang mirip dengan metode waktu transit yang digunakan astronom manusia untuk mempelajari eksoplanet, pengamat alien dapat berburu oksigen dan air di atmosfer kita dan mungkin menyimpulkan bahwa Bumi adalah rumah yang baik bagi organisme.

9. Sebagian Besar Alien Sudah Mati?

Temuan berikutnya tentang alien adalah kenyataan bahwa ini mungkin saja sudah mati. Ya, di mana ada kehidupan, di situ ada kematian. Kita suka membayangkan bahwa galaksi penuh dengan makhluk teknologi yang bisa berkomunikasi. Sebaliknya, mengakui bahwa semua budaya naik dan turun, banyak masyarakat kosmik kemungkinan besar telah lama terlena.

Sebuah model yang dirilis pada Desember 2020 memberikan beberapa bukti kebenaran dengan mempertimbangkan hal-hal seperti prevalensi bintang mirip matahari yang menjadi tuan rumah planet mirip Bumi.

Frekuensi supernova mematikan mengakibatkan ledakan radiasi. Waktu yang diperlukan untuk kehidupan berakal berkembang jika kondisinya tepat. Kecenderungannya, makhluk pembawa alat menghancurkan dirinya sendiri.

Analisis tersebut menemukan bahwa kemungkinan tertinggi dari kehidupan yang muncul di Bima Sakti terjadi sekitar 5,5 miliar tahun lalu, bahkan sebelum planet kita terbentuk. Hal itu menunjukkan bahwa umat manusia relatif terlambat ke galaksi dan banyak mitra potensial manusia di dunia lain sudah tidak ada lagi.

10. Berpikiran Terbuka soal Kehidupan di Tempat Lain

Otak manusia memiliki banyak keterbatasan. Kita disesatkan oleh bias kognitif, ilusi optik, dan kebutaan yang tidak disengaja terhadap hal-hal yang tidak diharapkan untuk dilihat. Satu pertanyaan yang selalu membayangi penelitian tentang makhluk asing adalah apakah kita dapat mengenali kehidupan yang begitu berbeda dari yang ada di Bumi atau tidak.

Para sarjana telah lama mendesak kita untuk mengharapkan hal-hal yang tidak terduga, berusaha tidak membiarkan teori terlalu memengaruhi apa yang dinggap penting. Kehidupan di planet lain mungkin tidak meninggalkan tanda biologis yang sama dengan organisme terestrial sehingga sulit dikenali dari sudut pandang kita.

Dan, seperti yang dikatakan Claire Webb, seorang pakar antropologi dan mahasiswa sejarah sains di Massachusetts Institute of Technology, meminta kepada manusia untuk melatih diri guna membuat hal yang biasa menjadi aneh.

Ia meminta manusia melihat diri sendiri melalui lensa asing dalam upaya untuk terus-menerus membukstikan setiap asumsi. Dengan begitu, kita mungkin bisa lebih memahami diri melalui mata orang lain dan mungkin bertemu makhluk di dunia lain dengan cara sendiri.

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI