Telset.id, Jakarta – Setelah kasus yang melanda Galaxy Note 7, yang akhirnya membuat Samsung terpaksa menarik perangkat dari pasaran, banyak orang bertanya-tanya tentang baterai smartphone mendatangnya, Galaxy S8. Akibatnya, Samsung dilaporkan telah membuat beberapa perubahan terkait pembuat baterai Galaxy S8.
Menurut Korea Economic Daily, seperti dilansir GSMArena, Jumat (3/2/2017), sumber yang terkait dengan industri mengklaim bahwa Samsung akan memasok sebagian dari baterai S8 dari Murata Manufacturing Company.
Murata Manufacturing Company sendiri merupakan produsen baterai asal Jepang yang mengambil alih divisi baterai Sony musim panas lalu. Laporan tersebut mengklaim bahwa Samsung akan outsourcing sekitar 28 persen dari total jumlah baterai yang dibutuhkan untuk mentenagai jumlah total perangkat Galaxy S8 yang dibuat.
Sebagian besar dari baterai akan dibuat oleh Samsung SDI, sebuah divisi dari Samsung yang memproduksi baterai untuk smartphone-nya sendiri. Di sisi lain, ada produsen Cina ATL (Amperex Technology Ltd) yang sebelumnya ditekan untuk meningkatkan produksi baterai selama recall pertama dari Galaxy Note7. Sebuah laporan serupa juga mengklaim bahwa LG akan membuat baterai untuk Galaxy S8 Oktober lalu.
Tak omongan dari Samsung terkait kebenaran rumor ini. Namun keraguan bahwa Samsung Galaxy S8 akan bernasib sama tragisnya dengan Galaxy Note 7 sepertinya cukup jauh dari kenyataan. Lagipula, mana ada perusahaan yang mau mengulangi kesalahan untuk kedua kalinya, dan merugi. Samsung pasti akan melakukan beragam upaya untuk meningkatkan keamanan baterai di perangkat barunya. [IF]