Telset.id, Jakarta – Saham Apple anjlok hingga 10 persen setelah CEO Tim Cook membagikan laporan kepada pemegang saham. Dalam laporan itu terdapat proyeksi penjualan iPhone pada kuartal I-2019 yang tidak akan mencapai target.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang merupakan pengguna setia dan selalu membanggakan Apple sebagai fondasi ekonomi negara, langsung memberi tanggapan atas beredarnya laporan proyeksi tersebut. Apa katanya?
Menurut BGR, seperti dikutip Telset.id pada Senin (7/1/2019), Trump menyatakan bahwa Apple baik-baik saja. Ia lantas menegaskan bahwa seharusnya Cook dkk segera menarik produksi Apple dari China dan “pulang” ke Amerika Serikat.
{Baca juga: Apple Ketahuan Tiru Slogan Ikonik “Kota Judi”}
“Jangan lupa, Apple membuat produk di China. Saya sudah katakan kepada Tim Cook seperti kawan sendiri supaya lebih baik membuat produk di Amerika Serikat,” ujar Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, rumah dinas sang presiden.
Trump mendorong Apple agar membangun fasilitas yang besar dan indah di Negeri Paman Sam. Ia menyebut, China telah memperoleh keuntungan lebih besar dari Apple, ketimbang Amerika Serikat. Sebab, mayoritas produk Apple digarap di Negeri Tirai Bambu.
{Baca juga: Program Baterai Murah iPhone Bikin Apple Rugi Rp 129,9 Triliun}
Berdasarkan pantauan, beberapa media menilai bahwa sikap kepedulian Trump tidak dilandasi oleh pemahaman mengenai bisnis dan kondisi finansial Apple. Ada klaim, saham Apple tumbuh hingga 100 persen sejak Trump jadi presiden pada 2017.
Saham Apple pada Januari 2017 atau saat Trump baru disumpah sebagai Presiden Amerika Serikat bernilai USD 120.45 atau sekitar Rp 1,7 juta per lembar. Harga stok saham meningkat 32 persen dan dua tahun belakangan mencapai 92 persen.
{Baca juga: Sodok Apple, Microsoft jadi Perusahaan Paling Bernilai di 2018}
Dengan kata lain, saham Apple tidak pernah meningkat hingga 100 persen pada masa pemerintahan Trump. Bahkan, kini saham Apple anjlok hingga 10 persen. Memindahkan fasilitas manufaktur Apple dari China ke Amerika Serikat pun dinilai tidaklah mudah. (SN/FHP)