Telset.id, Jakarta – Isu mengenai Ransomware WannaCry di Indonesia membuat sebagaian masyarakat panik. Namun Menteri Komuikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Rudiantara mengatakan bahwa Indonesia bukan negara yang terparah korban “WannaCry”.
“Betul Indonesia terserang WannaCry, namun kita bukanlah yang terparah,” ujar Rudiantara saat di sela acara Seminar Nasional Polemik Tarif Data di Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Dia memaparkan di Indonesia sendiri ada ribuan IP yang menjadi korban. Korbannya sendiri beragam, mulai dari rumah sakit hingga beberapa instansi tertentu.
[Baca juga: Total Ada 75 Ribu Kasus “WannaCry” di 100 Negara]
“Kita mendapat laporan bahwa di salah satu samsat di luar kota bahwa beberapa komputer mereka terkena WannaCry. Tapi kerugiannya tidak terlalu parah,” lanjutnya.
Oleh karena itu, dia tak bosan-bosan untuk mengingatkan masyarakat Indonesia untuk terus berhati-hati terhadap malware tersebut. Dia meminta agar masyarakat untuk tidak panik dan selalu melakukan backup data dan memasang antivirus pada perangkat mereka.
[Baca juga: Mengenal Ransomware Wannacry dan Modus Kerjanya]
Sebelumnya, malware WannaCry telah menjangkiti Rumah Sakit (RS) Dharmais beberapa hari lalu. Sang peretas meminta sejumlah uang tebusan untuk mengembalikan data yang sebelumnya mereka sudah enkripsi. [NC/HBS]