Telset.id, Jakarta – Blue Origin berhasil meluncurkan roket New Shepard tanpa awak ke luar angkasa pada Rabu (23/01/2019) malam, pukul 21.00 WIB. Roket tersebut diketahui membawa delapan percobaan sains milik NASA, dan akan menjadi roket turis antariksa di masa mendatang.
Perlu dikatuhi, Blue Origin merupakan perusahaan roket milik bos Amazon, Jeff Bezos.
Dikutip Telset.id dari The Verge, Kamis (24/1/2019), beberapa menit setelah peluncuran roket New Sephard, kapsul langsung terpisah sesuai rencana dan berhasil mencapai ketinggian puncak 66 mil atau sekira 106 kilometer.
{Baca juga: Roket New Shepard Tanpa Awak Siap Meluncur Malam Ini}
Menurut astronot Blue Origin, Ariane Cornell, batas ruang secara internasional disepakati berada 100 mil di atas Bumi, yang dikenal sebagai Garis Karman. Delapan menit setelah New Sephard lepas landas, pendorong roket menembakkan mesin dan melakukan pendaratan yang mulus.
“Lepas landas New Sephard menandai penerbangan keempat dan uji terbang ke-10. Kapsul berhasil melayang lewat bantuan trio parasut dan mendarat di awan debu. Keseluruhan misi berlangsung selama 10 menit, 15 detik,” imbuh Cornell, diamini pihak Blue Origin via Twitter.
Blue Origin akan melakukan lebih banyak penerbangan uji coba pada masa mendatang. Namun, percobaan penerbangan pertama dengan penumpang di kapal diperkirakan dimulai pada akhir 2019.
{Baca juga: Pesawat Antariksa Virgin Galactic Sukses Capai Bibir Angkasa}
“Kami tidak terburu-buru. Kami ingin melakukannya secara benar,” lanjut Cornell.
New Shepard kali pertama mencapai angkasa pada April tahun lalu dengan ketinggian 66 mil. Virgin Galactic milik miliarder Inggris Richard Branson juga sedang mengerjakan proyek serupa. Mereka memiliki roket berbentuk kapsul yang diperuntukkan mengangkut wisatawan ke antariksa.
Pada 13 Desember 2018, SpaceShipTwo dari Virgin Galactic, VSS Unity, terbang lebih tinggi daripada sebelumnya. Ia melampaui apa yang Angkatan Udara AS anggap sebagai batas ruang. Uji coba itu menandai penerbangan berawak pertama ke luar angkasa dari tanah AS sejak 2011. (SN/FHP)