Telset.id – Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat membahas peluang kolaborasi teknologi untuk mendukung transformasi digital dan peningkatan konektivitas. Pertemuan ini dilakukan antara Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI Angga Raka Prabowo dengan Duta Besar AS Steve Lang di Jakarta, Selasa (27/5).
Dalam pertemuan tersebut, Angga menegaskan komitmen Indonesia membangun ekosistem digital yang tangguh, inklusif, dan berdaulat. “Kerja sama internasional yang strategis, termasuk dengan Amerika Serikat, menjadi sangat penting,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Kominfo.
Pembahasan fokus pada penguatan konektivitas internasional melalui Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dan satelit. “SKKL akan menjadi penghubung langsung dengan pusat data untuk menjamin efisiensi rute konten digital,” jelas Angga.
Baca Juga:
Investasi dan Regulasi Pusat Data
Pemerintah Indonesia membuka ruang investasi untuk pembangunan pusat data. “Kami mendorong agar pusat data diakui sebagai industri strategis,” kata Angga. Langkah ini bertujuan agar pusat data bisa mendapatkan insentif fiskal dan terhubung langsung dengan SKKL.
Kolaborasi ini sejalan dengan upaya Indonesia memperkuat ketahanan siber nasional. “Keamanan siber, terutama di sektor telekomunikasi dan broadband, adalah isu lintas negara,” tambah Angga. Ia menyambut baik inisiatif AS untuk memperdalam kerja sama di bidang ini.
Pertemuan ini juga dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Ismail serta penasihat ekonomi AS Jonathan Habjan dan Lyle Goode dari Departemen Luar Negeri AS. Kolaborasi teknologi antara kedua negara diharapkan bisa mempercepat transformasi digital di Indonesia.
Sebagai informasi, Indonesia terus memperluas kerja sama teknologi dengan berbagai negara. Sebelumnya, pemerintah juga menjajaki kolaborasi dengan Estonia dan Rusia di bidang digital dan konektivitas.