JAKARTA – Pengangguran di dunia teknologi tampaknya lagi-lagi akan bertambah. Setelah Microsoft merumahkan ribuan karyawannya, lalu disusul Qualcomm, kini giliran Lenovo yang melakukan hal serupa. Dikabarkan, perusahaan asal Tiongkok itu akan memberhentikan 3.200 karyawannya atau 5 persen dari tenaga kerjanya, dan berencana untuk menyesuaikan struktur operasi dan lini produknya sejalan dengan akuisisi Motorola Mobility tahun lalu.
Akibatnya, seperti dilansir dari VentureBeat, Kamis (13/8/2015), Lenovo akan perlu mengeluarkan dana sebesar USD 600 juta untuk restrukturisasi dan akan ‘membersihkan’ senilai USD 300 juta persediaan smartphone.
Pemotongan ini ditujukan untuk mengurangi biaya sekitar USD 650 juta pada paruh kedua tahun ini dan sekitar USD 1.3 miliar per tahun. Chairman dan Chief executive Lenovo, Yang Yuanqing menulis dalam sebuah surat kepada karyawan hari ini, menyusul dirilisnya laba perusahaan untuk kuartal ini yang berakhir pada 30 Juni.
Perusahaan khususnya akan merestrukturisasi Grup Bisnis Mobile-nya. Dengan memiliki portofolio produk yang lebih sederhana dan ramping.
“Untuk membuat bisnis model yang lebih cepat dan lebih ramping, kami akan memanfaatkan tenaga pemasaran global kami di Lenovo dan kami akan mempercepat pekerjaan yang sudah berjalan dengan baik untuk memaksimalkan efisiensi dalam rantai pasokan global kami,” ungkap Yuanqing lagi.
Tak hanya itu, Lenovo juga akan memotong biaya di bisnis inti PC-nya dalam upaya untuk meraih profitabilitas yang lebih besar. Perusahaan melaporkan laba bersih sebesar USD 105 juta dengan USD 10,7 miliar pendapatan untuk kuartal ini. [IF]