Telset.id, Yogyakarta – Direktur Utama Indosat Ooredoo Chris Kanter mengomentari terkait pengaturan registrasi SIM Card yang dicanangkan pemerintah. Menurutnya kebijakan tersebut cukup menyulitkan bagi pihak operator.
Dia hanya mengatakan jika karakteristik masyarakat yang sulit diatur menjadi salah satu penyebab mengapa pihak operator dinilai kesulitan dalam hal memberikan layanan pasca peraturan tersebut berlaku.
“Bangsa kita kadang males untuk diatur. Jadi saya yakin betul semua operator menghadapi masalah dengan registrasi ini,” ucap Chris Kanter di acara Kumpul Media di Hyatt Regency Yogyakarta, Senin (29/01/2019).
Ia menuturkan, meski aturan registrasi ini membuat perusahaan harus memutar otak untuk bisa mendulang revenue, tapi Indosat tetap menaati aturan pemerintah dan telah menerapkan pembatasan nomor tersebut.
Indosat juga disebutnya telah menonaktifkan nomor-nomor SIM card yang tak kunjung didaftarkan oleh pemiliknya.
{Baca juga: Chris Kanter: Infrastruktur Lebih Penting Ketimbang Buyback Indosat}
“Awal Desember kemarin itu yang kita musnahkan sampai 40 ton. Kita harus tarik untuk dilakukan pemusnahan. Jadi itu nomor yang belum dilakukan register harus dimusnahkan agar tidak dapat diaktifkan,” terangnya
Pada kesempatan tersebut Chris juga mengomentari terkait batas bawah terhadap harga layanan data internet di Indonesia. Wacana itu muncul ketika berdiskusi dengan awak media yang terinspirasi dari tarif batas bawah yang selama ini sudah diterapkan di industri transportasi.
Dirinya menilai jika kebijakan itu bagus untuk iklim industri telekomunikasi. Tetapi aturan tersebut harus dipikirkan dengan matang khususnya mengenai dampaknya ke masyarakat. Pasalnya bisa timbul protes atas kebijakan tersebut.
“Kalo bisa dibikin bagus tapi di negara demokrasi ini siapa yang berani dimusuhi rakyat? kalau di penerbangan kan valid karena daripada celaka. Tapi kalau di telko berbeda, karena bukan soal kecelakaan tapi sinyalnya lebih bagus atau enggak,” ucap Chris.
Terakhir dirinya berkomentar mengenai jaringan 5G. Menurutnya pihak Indosat Ooredoo telah melakukan uji coba 5G dan siap untuk transformasi jaringan tersebut.
{Baca juga: Indosat Ooredoo “Curhat” Rencana Merger ke Presiden Jokowi}
Pihak Ooredoo pun sudah melakukan uji coba pesawat tanpa awak di sana. Dia menyebutkan uji coba di sana berhasil dilakukan. “Di Qatar sudah diujicoba pesawat yang memakai 5G sampai ke airport berjalan dengan lancar,” tambahnya.
Menurutnya, cepat atau lambat era 5G dipastikan akan hadir, dan Indosat siap untuk itu. “Jadi kita akan menggunakannya, suka tidak suka jaringan 5G akan datang dan kita udah ready to support that,” tutup Chris. [NM/HBS]
Tidak bisa registrasi sim card