Telset.id, Jakarta – Karyawan Google atau Googlers dikabarkan bakal menggelar mogok kerja. Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes atas sikap Google yang masih memberikan gaji kepada Andy Rubin.
Dilansir Telset.id dari CNET pada Selasa (30/10), waktu pemogokan sendiri masih belum ditentukan. Besar kemungkinan mereka akan melakukan mogok kerja pada Kamis (01/11) mendatang.
Aksi mogok kerja ini terbilang cukup besar. Menurut laporan media BuzzFeed, akan ada 200 karyawan yang akan mogok kerja. Google sendiri belum mau berkomentar terkait rencana mogok karyawan ini.
Pemogokan Googlers merupakan contoh terbaru dari sikap mereka terhadap perusahaan. Sebelumnya sebanyak 1000 Googlers telah menandatangi surat terbuka yang ditujukan kepada CEO Google, Sundar Pichai.
Mereka protes atas rencana proyek mesin pencari ala China yang bernama proyek “Dragonfly”. Mereka juga meminta perusahaan untuk lebih transparan tentang proyek tersebut dan meninjau kembali rencana tersebut.
Hal serupa juga pernah dilakukan karyawan Google terkait proyek Maven yang merupakan proyek militer Amerika Serikat.
Ketika sekitar 4000 Googlers dilaporkan telah menandatangani petisi supaya Google tidak ikut dalam proyek tersebut, Juni lalu Google keluar dari proyek tersebut dengan tidak memperbarui kontrak.
Rencana pemogokan Googlers terkait kasus Andy Rubin nampaknya menjadi buntut dari kekecewaan mereka selama ini. Mereka menilai, Google sudah melakukan perlindungan kepada orang yang telah melakukan pelecehan seksual.
Dilansir Telset.id dari phoneArena, Senin (29/10/2018), para Googlers dari tingkat menengah hingga eksekutif sebelumnya telah melakukan pertemuan pada Kamis (25/10/2018) kemarin, terkait laporan dari The New York Times.
Kabarnya, pada pertemuan tersebut mereka membuat surat kepada petinggi Google yang berisi aspirasi soal skandal seks Andy Rubin dan para pelaku pelecehan seksual lainnya.
Mereka mempertanyakan, kenapa bapak Android tersebut mendapatkan perlakukan istimewa ketimbang korban pelecehan itu sendiri.
“Banyak tindakan perusahaan yang menunjukan bahwa perlindungan terhadap pelaku lebih berharga ketimbang kesejahteraan bagi korban mereka. Apa tindakan Google untuk membalikan keadaan ini,” tulis surat tersebut.
Sebelumnya, Google kabarnya tetap memberikan gaji kepada pencipta Android, Andy Rubin meski sudah hengkang dari raksasa pencarian itu. Pria yang dijuluki “Bapak Android” ini kabarnya tetap menerima gaji dengan total USD 90 juta atau Rp 1,3 triliun sejak tahun 2014 silam.
Andy Rubin sendiri mundur dari Google, setelah co-founder Google, Larry Page memintanya untuk keluar, karena tuduhan pelecehan seksual yang ia terima. [NM/IF]