JAKARTA – Drone semakin populer dan mulai banyak digunakan oleh berbagai kalangan dan bisa berguna untuk berbagai hal. Bahkan, perangkat ini diperkirakan juga dapat digunakan untuk membantu pertanian di masa depan.
Saat ini drone mulai banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk berbagai keperluan. Seperti untuk pengiriman paket barang dalam bentuk kecil, dengan demikian paket akan cepat sampai ke alamat yang dituju.
Selain itu, perusahaan minyak juga menggunakan drone untuk memonitor tempat-tempat yang susah dicapai sebelum melakukan pengeboran. Demikian juga penjaga hutan bisa memanfaatkan drone untuk memonitor kehidupan alam liar. Selanjutnya, drone bisa juga digunakan untuk membantu pertanian.
Seperti dilansir Business Insider, perusahaan layanan agrikultur Wilbur-Ellis saat ini tengah mencoba drone di South Dakota yang bisa digunakan oleh petani untuk memonitor ladang mereka. Mereka juga sudah mendapatkan izin FAA untuk mengkomersialisasi drone pertanian.
Drone bernama AgDrone ini dibuat oleh startup dari Oregon bernama Honeycomb. Drone tersebut menggunakan tenaga baterai dan dilengkapi dengan kamera visual dan imaginer untuk pemetaan dan melihat permasalahan ladang.
Dengan drone, petani bisa lebih efektif melihat bagian mana yang bermasalah, sehingga dapat memberikan pestisida dengan tepat. Dengan demikian, petani bisa lebih irit menggunakan pestisida dan akan menghemat ongkos. Harga drone ini dipatok USD 15 ribu, dan harga konsultasi dan proses data per tahun USD 6.000.
Wilbur-Ellis bukanlah perusahaan terbuka, dan memulai bisnisnya sebagai penyuplai minyak ikan pada 1921. Saat ini perusahaan mencoba memberikan solusi bagi para petani.
Perusahaan ini mengucurkan dana USD 3 miliar per tahun dari pendapatannya untuk mencari solusi bagi petani. Pendapatan perusahaan kebanyakan berasal dari penjualan produk agrikultural dan industrial seperti pakan ternak, benih, pupuk dan mesin-mesin serta konsultasi, manajmenen pestisida dan layanan agrikultur lain.[AI/HBS]