Jakarta – Setelah pada beberapa hari yang lalu sempat melakukan serangan ke sejumlah situs Australia, para hacker Indonesia malam ini Jumat (8/11) dikabarkan akan kembali melancarkan serangan besar-besaran ke sejumlah situs di Negeri Kangguru itu.
Serangan hacker Indonesia beberapa hari yang lalu terkesan menyerang secara serampangan, sehingga banyak yang salah alamat dan tidak menyasar situs-situs penting milik pemerintah Australia. Oleh sebab itu, serangan para hacker dari Indonesia itu “tidak dianggap” karena dinilai tidak berkualitas dan dilakukan secara acak.
Namun menurut informasi yang didapat menyebutkan bahwa serangan beberapa hari yang lalu itu hanya semacam peringatan saja. Para hacker Indonesia berharap dengan serangan itu pemerintah Australia mau minta maaf atas aksi penyadapan yang mereka lakukan.
“Menurut beberapa hacker, serangan kemarin ke situs-situs Australia baru hanya semacam peringatan saja untuk pemerintah Australia agar mau meminta maaf,” ujar seorang sumber yang mengaku sempat berbincang dengan sejumlah hacker.
Menurut informasi yang beredar di kalangan hacker, karena merasa ‘tidak dianggep’ (disepelekan), para hacker Indonesia kembali merencanakan serangan secara besar-besaran pada Jumat malam (8/11) ke situs-situs pemerintah Australia yang berdomain .gov.au.
“Karena pihak Australia belum ada konfirmasi dan meminta maaf dan menganggap ini tidak seberapa web mereka di-deface, maka akan ada serangan besar-besaran DDOS site resmi negara Australia habis gov.au,” kata seorang hacker melalui akun @MIrZA_stw.
Para hacker Indonesia yakin akan banyak pasukan DDOS yang siap membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Karena penyadapan itu ibarat mencuri,” tegas “hacker Merah-Putih”.
Meski selama ini kasus peretasan selalu berkonotasi negatif karena dianggap merugikan, namun kali ini rencana para hacker Indonesia ini patut kita acungi jempol.
Paling tidak dilihat dari rasa nasionalisme mereka untuk membela negaranya yang sedang diobok-obok negara lain. Karena pihak pemerintah Indonesia sudah tidak bisa diharapkan bisa bersikap tegas. Apakah Anda juga siap bergabung dengan para hacker Indonesia “menyerbu” Australia? [HBS]
