Peretasan Perusahaan Melonjak Gara-gara Work From Home

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Peretasan perusahaan di Amerika Serikat dan negara-negara lain naik lebih dari dua kali lipat. Para maling digital mengambil keuntungan dari kebijakan work from home di tengah pandemi Covid-19.

Tim keamanan perusahaan memiliki waktu yang lebih sulit untuk melindungi data ketika tersebar di komputer rumah dengan berbagai pengaturan. Apalagi , peralatan milik perusahaan dibawa pulang ke rumah sehingga terhubung dari jarak jauh.

{Baca juga: Hacker Manfaatkan Peta Pelacak Corona untuk Sebar Malware}

Bahkan, seperti dikutip Telset.id dari Reuters, Minggu (19/4/2020), para karyawan yang bekerja dari jarak jauh menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN), yang terkenal aman untuk lalu lintas digital, justru menambah permasalahan sistem.

Perusahaan perangkat lunak dan keamanan VMware Carbon Black mengatakan bahwa serangan ransomware melonjak 148 persen pada Maret 2020 dibanding  bulan sebelumnya. Semua gara-gara instruksi karantina di rumah di tengah pandemi.

“Ada peristiwa bersejarah digital di balik pandemi virus corona di seluruh dunia. Saat orang-orang melawan wabah Covid-19, sistem internet terjadi pandemi kejahatan siber,”  kata ahli strategi keamanan siber Vmware, Tom Kellermann.

Tonya Ugoretz, seorang pejabat senior dunia maya FBI, mengatakan bahwa laporan yang masuk tentang peretasan telah mencapai tiga atau empat kali lipat selama wabah virus corona. Sialnya, serangan mayoritas tidak mengalami kegagalan.

Rob Lefferts, seorang eksekutif keamanan siber Microsoft, melihat peningkatan volume pelanggaran digital di tempat yang sama dengan penyebaran virus corona. “Volume serangan yang berhasil berkorelasi dengan volume dampak virus,” katanya.

Sebelumnya dilaporkan bahwa sejumlah perusahaan teknologi mengalami lonjakan permintaan untuk membantu mengamankan akses data perusahaan oleh para karyawan yang bekerja di luar kantor.

Di Cisco Systems Inc, misalnya, jumlah permintaan untuk dukungan keamanan guna mendukung tenaga kerja jarak jauh telah melonjak 10 kali lipat dalam beberapa minggu terakhir. Maklum, hal seperti ini sangat jarang terjadi secara massal.

{Baca juga: Work From Home “Buka Pintu” Hacker Curi Data Perusahaan}

“Mayoritas orang belum pernah bekerja dari rumah,” kata Wendy Nather, penasihat senior Cisco’s Duo Security. Ia mengatakan, transisi secara tiba-tiba membuka banyak ruang untuk melakukan kesalahan, terutama bagi staf teknologi informasi.

Ia melanjutkan, banyak peluang bagi penjahat siber untuk menipu karyawan dan mencuri kata sandi untu curi data perusahaan. Para peretas menjalankan aksi dengan memanfaatkan perangkat lunak dalam bentuk aplikasi bertema virus corona. Sebaiknya abaikan hal seperti ini.

Beberapa peneliti bahkan telah menemukan peretas yang menyamar sebagai Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dalam upaya membobol email atau menipu pengguna memakai Bitcoin. Biasanya peretas manyasara pengguna Android. [SN/HBS]

 

SourceReuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI