Telset.id, Jakarta – Perkembangan ekonomi digital berdampak pada penjualan ponsel di sejumlah sentra-sentra ponsel di Jakarta. Hal itu dapat terlihat dengan sepinya pengunjung yang datang ke toko-toko ponsel di ITC Roxy Mas, salah satu sentra ponsel terbesar di Indonesia.
Nama ITC Roxy Mas sudah sangat tersohor sebagai surganya penggila ponsel, karena setiap hari selalu dipadati pengunjung yang ingin membeli ponsel baru maupun bekas.
Namun kini nasib ITC Roxy Mas sudah berubah. Pusat penjualan ponsel terbesar di Indonesia itu kini nampak sepi pengunjung, dan mengalami penurunan penjualan.
Diduga, salah satu penyebabnya karena kini banyak orang yang sudah beralih untuk membeli ponsel dan aksesorisnya di dunia maya alias via toko online atau marketplace.
Tim Telset.id melakukan pemantauan langsung, untuk melihat kondisi terkini ITC Roxy Mas. Kami melihat bahwa terdapat banyak toko yang tutup dan pembeli yang datang pun nampak sepi.
Tidak ada lagi antrean panjang di gerai-gerai toko, seperti beberapa tahun lalu. Padahal saat ini banyak vendor yang justru tengah gencar meluncurkan smartphone mereka.
Menurut Budi, seorang penjaga toko di ITC Roxy Mas, penurunan penjualan yang dirasakan sangat jauh jika dibandingkan beberapa tahun lalu. Ia mengatakan dulu setiap hari tokonya bisa menjual hingga mendekati 100 unit setiap harinya. Tetapi saat ini terjadi penurunan hingga 50%.
“Sekarang bisa jual 40-50 unit per hari saja sudah bagus, mas. Padahal dulu penjualan kita bisa paling minim bisa mencapai angka 75-100 unit setiap hari,” ujar Budi.
Dia mengungkapkan, para pembeli yang datang kebanyakan mencari smartphone buatan China dan Korea Selatan. Sedangkan merek ponsel yang paling banyak dicari atau dibeli adalah Xiaomi.
“Yang paling laku dan banyak dicari adalah Xiaomi, kemudian Samsung, Oppo dan Vivo,” jelasnya.
Kabar lesunya pasar ponsel di Roxy mendapat tanggapan oleh Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo). Menurut Ketua Apkomindo DKI Jakarta, Rudi Muliadi saat ini telah terjadi pergeseran bisnis ponsel.
Rudi mengatakan salah satu penyebab lesunya pasar di ITC Roxy Mas karena Jakarta bukan lagi pusat perdagangan industri ponsel di Indonesia, karena retail-retail di daerah sudah bisa mendapatkan langsung dari vendor.
“Makanya mereka gak lagi nyari barang dari Jakarta dan efeknya para master dealer dan reseller gak bisa bertahan. Kita lihat sendiri jika ITC Mangga Dua, ITC Roxy Mas dan Ratu Plaza banyak yang kosong,” ucap Rudi saat dijumpai di JCC Jakarta, Rabu (31/10/2018)
Rudi selaku pengusaha juga memberikan saran kepada pelaku usaha ponsel dan juga perangkat elektronik lainnya. Menurutnya, para pemain di toko fisik harus membuat inovasi penjualan yang bisa menarik konsumen.
“Buat pemain-pemain lama solusinya adalah setiap orang harus punya keunikannya dan dituntut untuk mengkreasikan sesuatu,” ucap Rudi.
Hal serupa juga dikatakan oleh Direktur Telekomunikasi PPI Kominfo, Firmansyah Lubis. Dia mengatakan bahwa toko fisik di ITC Roxy Mas juga harus membuka toko online untuk mengikuti tren zaman, karena sekarang transaksi banyak dilakukan via internet.
“Tren bisnis sekarang di internet, makanya banyak tumbuh toko online. Jadi mereka harus bermigrasi ke online,” pungkas Firman. [NM/HBS]