Pendukung ISIS Bajak Akun Twitter Lawas untuk Propaganda

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Terorisme menjadi ancaman bagi di dunia nyata dan dunia digital. Berdasarkan laporan TechCrunch bahwa pendukung kelompok teroris ISIS dikabarkan membajak akun Twitter lama yang sudah tidak aktif untuk menyebarkan propaganda ideologi ekstrem mereka.

Dilansir Telset.id dari Engadget pada Kamis (03/01/2019), peneliti keamanan WauchulaGhost menemukan bahwa para ekstremis menggunakan trik bertahun-tahun untuk masuk mempromosikan ideologi mereka.

Akun-akun tersebut sering memasang foto, video, dan teks yang berusaha merekrut anggota baru dan merayakan kekerasan yang diperbuat ISIS. Pendukung ISIS bukan pengguna Twitter yang memiliki pengikut sedikit karena beberapa akun memiliki puluhan ribu pengikut.

Meskipun diragukan bahwa banyak dari pengikut tersebut akan menerima ideologi ISIS, tapi mereka masih mewakili khalayak luas.

{Baca juga: Keamanan Lemah, Akun Twitter Bisa Diretas Lewat Pesan SMS}

Menurut peneliti banyak akun yang menggunakan email kadaluarsa dan identik dengan nama akun yang mereka bajak.  Sayangnya Twitter selama lebih dari satu dekade pihak Twitter tidak mengonfirmasi alamat email sehingga memungkinkan orang masuk ke Twitter tanpa kontak email yang valid.

Menanggapi temuan tersebut juru bicara Twitter mengatakan bahwa kasus daur ulang alamat email bukan masalah baru. Mereka mengaku sedang bekerja untuk mengindetifikasi solusi yang dapat melindungi akun Twitter.

Memang benar bahwa segala sesuatunya menjadi lebih baik  karena Twitter sekarang memverifikasi email saat mendaftar dan sebagian kesalahannya ada pada layanan email yang memungkinkan alamat untuk kedaluwarsa.

{Baca juga: Awas! Serangan Malware dari Meme di Twitter}

Namun, ini masih menunjukkan bahwa Twitter memiliki ruang untuk meningkatkan upaya anti-terorisnya, seperti memerlukan konfirmasi email untuk akun yang lebih lama.

Itu bisa mencegah ISIS dan kelompok-kelompok lain memburu akun-akun terbengkalai ketika mereka sendiri menghadapi larangan di internet.

Sebelumnya Perusahaan keamanan siber, Insinia menemukan celah keamanan di media sosial Twitter. Menurut mereka, mereka dapat mengatur postingan sebuah tweet di akun selebriti melalui Short Message Service (SMS) atau pesan singkat.

{Baca juga: Perangkat Jaringan Jadi Celah Pelaku Kejahatan Siber}

Dilansir Telset.id dari The Guardian pada Selasa (02/01/2019), ada dua selebritas yakni Louis Theroux dan Eamonn Holmes yang diuji coba dalam penelitian ini.

Menurut perwakilan pihak Insinia, Mike Godfrey, perusahaan mereka dapat memposting tweet di akun selebriti dengan teknologi spoofing dalam ponsel untuk menyoroti cacat keamanan di sistem jaringan media sosial.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI