Telset.id, Jakarta – Indosat Ooredoo berhasil mencatatkan kinerja positif di triwulan ketiga 2019. Pendapatan Indosat naik 12,4% atau berhasil meraup Rp 18,9 triliun. Pendapatan itu naik dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya (YoY).
Dalam keterangan tertulis yang diterima pada Rabu (06/11/2019), Indosat juga menyebutkan berhasil menghasilkan pertumbuhan EBITDA sebesar 40,7% YoY yaitu sebesar Rp7,2 triliun pada triwulan ketiga dan margin EBITDA sebesar 38,4%.
{Baca juga : Pendapatan Indosat Ooredoo Naik 6,9% di Triwulan Pertama 2019}
Tidak hanya berhasil meningkatkan pendapatan, Indosat juga berhasil membukukan pendapatan selular sebesar Rp15,1 triliun atau tumbuh sebesar 14,5%.
Secara spesifik pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) untuk pelanggan selular pada triluwan ketiga 2019 adalah Rp 27,8 ribu, dimana rata-rata menit pemakaian setiap pelanggan turun menjadi 33,7 menit atau turun 3,5%.
Direktur Utama dan CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Abdulaziz Al-Neama, mengatakan jika kenaikan pendapatan ini menunjukkan bahwa mereka konsisten melaksanakan rencana tiga tahun untuk memperluas jaringan 4G dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
“Indosat juga terus berupaya membangun pertumbuhan basis pelanggan melalui peningkatan pengalaman jaringan. Saat ini, Perusahaan telah mengoperasikan lebih dari 29 ribu BTS 4G dengan cakupan populasi mencapai 83,5%,” kata Al-Neama.
Pada Triluwan ketiga ini Indosat total belanja modal Indosat sebesar Rp 8,6 Triliun atau meningkat sebesar 76,7% dengan total pelanggan 58,8 juta. Jumlah ini bertambah sebesar 2,1 juta pelanggan atau meningkat sebesar 3,6% dibandingkan triluwan kedua tahun 2019.
{Baca juga: Indosat Ooredoo Jual 3100 Menara ke Mitratel dan Protelindo}
Selama triluwan ketiga ini juga Indosat Ooredoo telah menandatangani perjanjian jual beli dengan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), yang telah ditetapkan sebagai pemenang proses tender penjualan 3.100 tower.
Mitratel dan Protelindo masing-masing berhasil memenangkan 2.100 dan 1.000 tower, dengan total transaksi mencapai Rp. 6.39 triliun. [NM/HBS]