Telset.id – Pemerintah mengembangkan sistem pemantauan digital untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) guna memastikan efektivitas program dalam menekan angka stunting dan menyiapkan generasi berkualitas. Sistem ini akan mencakup 82 juta anak pada akhir 2025.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menyatakan digitalisasi menjadi solusi tepat untuk mengelola program berskala nasional ini. “Intervensi digital dalam pelaksanaan MBG adalah keniscayaan karena kita akan memberi makan sekitar 82 juta anak,” ujar Nezar dalam keterangan resmi, Rabu (10/7/2025).
Menurut Nezar, keberhasilan MBG bergantung pada pengelolaan data digital yang mencakup rantai pasok bahan makanan, pengawasan standar gizi, distribusi, hingga pelaporan. Sistem ini memungkinkan pemantauan real-time terhadap harga bahan pokok, ketersediaan stok, kualitas makanan, dan waktu pengiriman.
Baca Juga:
Integrasi Sistem dari Hulu ke Hilir
Nezar menjelaskan, sistem digital MBG dirancang terintegrasi dari hulu ke hilir. “Untuk menjamin pasokan bahan makanan di dapur datang tepat waktu dan memenuhi standar gizi, semua harus berbasis data,” tegasnya.
Digitalisasi ini juga mempermudah koordinasi antar pihak terkait, termasuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dengan konektivitas digital yang kini mencapai 97% wilayah berpenghuni, semua daerah memiliki kesempatan sama memperoleh manfaat program.
Sebagai bagian strategi menuju Indonesia Emas 2045, MBG berbasis digital diharapkan menciptakan keadilan akses dan pengawasan publik. Sistem monitoring yang terbuka memungkinkan respon cepat terhadap keluhan masyarakat tentang kualitas makanan.
Baca Juga:
Investasi Jangka Panjang SDM
Nezar menegaskan MBG sebagai investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Program ini menjadi prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Dampak MBG akan terlihat pada kesiapan tenaga kerja kita di masa depan, terutama dalam menghadapi ekonomi digital,” ujar Nezar. Ia mencontohkan banyak negara berhasil meningkatkan produktivitas dan kecerdasan anak melalui program serupa.
Dengan sistem terintegrasi berbasis data, MBG diharapkan menjadi model layanan publik yang akuntabel dan berdampak nyata bagi pembangunan generasi emas Indonesia.