Paus Fransiskus Serukan Regulasi soal Sistem Pengenalan Wajah

Telset.id, Jakarta Paus Fransiskus khawatir terkait penyebaran teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) yang tidak terkendali. Karenanya, Vatikan bergabung dengan raksasa teknologi Microsoft dan IBM untuk mempromosikan pengembangan etis AI dan menyerukan regulasi teknologi intrusif seperti sistem pengenalan wajah.

Vatikan menilai, AI harus menghormati privasi, bekerja secara andal dan tanpa bias, mempertimbangkan hak asasi manusia dan beroperasi secara transparan.

Menurut laporan Reuters, seperti dikutip Telset.id, Senin (02/03/2020), Paus Fransiskus memberi dukungan terhadap etis AI seperti sistem pengenalan wajah yang diserukan oleh Vatikan, Microsoft, dan IBM.

{Baca juga: Paus Minta Facebook dkk Tak Ambil Untung dari Anak-anak}

Ia mengatakannya pada sebuah konferensi yang dihadiri oleh Presiden Microsoft, Brad Smith, serta Wakil Presiden Eksekutif Eksekutif IBM, John Kelly.

Paus Fransiskus menegaskan bahwa perlu adanya pengembangan etis dari algoritma, yang dikenal sebagai “algor-etika”. Ia memperingatkan tentang bahaya AI yang digunakan untuk mengekstraksi data demi tujuan komersial atau politik yang seringkali tanpa sepengetahuan individu.

“Asimetri ini menumpulkan pemikiran kritis. Ketimpangan berkembang sangat pesat. Pengetahuan dan kekayaan menumpuk dengan risiko besar bagi masyarakat,” terangnya dalam dokumen gabungan referensi khusus potensi penyalahgunaan pengenalan wajah.

{Baca juga: Harus Ada, Ini 5 Fitur Wajib Kamera Smartphone Kekinian}

“Bentuk-bentuk peraturan baru harus didorong untuk mempromosikan transparansi dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip etika, terutama untuk teknologi canggih yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap hak asasi manusia, seperti pengenalan wajah,” sambungnya.

Polisi telah menggunakan sistem pengenalan wajah untuk menyelidiki kejahatan. Perusahaan-perusahaan menggunakan AI untuk memeriksa pelamar pekerjaan. Dua contoh itu berisiko tinggi, dan penyebaran perangkat lunak tidak akurat dapat mengakibatkan bahaya. (SN/MF)

SourceReuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI