Telset.id, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah mendengar bahwa Oracle sangat dekat dengan kesepakatan untuk mengakuisi operasional TikTok dari ByteDance.
Trump juga menjawab mengenai kabar perusahaan China tersebut berusaha untuk mempertahankan kepemilikan mayoritas dari aplikasi video pendek nan populer.
{Baca juga: Kesepakatan ByteDance-Oracle Soal TikTok Dijegal FBI}
Trump telah memerintahkan ByteDance untuk mendivestasi TikTok di tengah kekhawatiran AS bahwa data pengguna dapat diteruskan ke pemerintah Partai Komunis China.
Sumber menyebut bahwa di bawah proposal akuisisi, ByteDance akan mempertahankan saham mayoritas dalam bisnis global TikTok dan membuat kantor pusat untuk TikTok di Paman Sam.
Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, mengatakan bahwa ByteDance juga telah menawarkan untuk menciptakan 20.000 lowongan pekerjaan di AS sebagai karyawan TikTok.
Oracle akan menjadi mitra teknologi ByteDance yang bertanggung jawab atas pengelolaan data dan mengambil saham minoritas di TikTok. Lantas, bagaimana jawab Trump mengenai hal itu?
{Baca juga: ByteDance Jual TikTok, Tapi Tidak Termasuk Kode Sumber}
“Saya dengar mereka hampir mencapai kesepakatan,” kata Trump. Namun, dikutip Telset.id dari Reuters, Rabu (16/9/2020), tidak jelas apakah Trump akan menyetujui proposal ByteDance.
Sebelumnya dikabarkan kesepakatan antara ByteDance dan Oracle soal akuisisi operasional TikTok di Amerika Serikat ternyata menghadapi rintangan. Mereka harus meyakinkan FBI agar kesepakatan tak gagal.
Perusahaan perangkat lunak Oracle akan menjadi “penyedia teknologi tepercaya” untuk ByteDance, raksasa teknologi China di balik aplikasi populer TikTok. Oracle akan menjadi “pereda” kemarahan pemerintahan Trump.
Sayang, TikTok maupun Oracle tidak mengungkap rincian substantif mengenai kesepakatan pembelian operasional sekaligus aset TikTok di Negeri Paman Sam.
Oracle diharapkan mengelola data pengguna TikTok di AS dan mengambil saham operasional tanpa menjadi pemilik langsung. Kesepakatan itu juga menyerukan pembentukan sebuah perusahaan baru yang berbasis di AS.
“Perusahaan tersebut kabarnya bernama TikTok Global dengan 20.000 pekerjaan baru,” tegas Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin. Ia menambahkan bahwa FBI akan meninjau proposal mereka pada minggu ini. [SN/HBS]