OpenAI Luncurkan Fitur Obrolan Grup ChatGPT untuk Semua Pengguna

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Bayangkan berkolaborasi dengan 20 rekan sekaligus dalam satu ruang obrolan yang didukung kecerdasan buatan terdepan. Itulah yang kini ditawarkan OpenAI melalui fitur obrolan grup ChatGPT yang mulai diluncurkan global. Setelah periode uji coba yang sukses, perusahaan mengumumkan bahwa fitur ini akan tersedia untuk semua pengguna yang login di berbagai plan ChatGPT.

Perjalanan menuju fitur kolaboratif ini dimulai sekitar seminggu lalu ketika OpenAI melakukan uji coba terbatas di Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Taiwan. Respons positif dari pengguna di negara-negara tersebut menjadi sinyal hijau bagi perusahaan untuk melanjutkan ekspansi global. Kini, fitur obrolan grup ChatGPT akan tersedia secara bertahap dalam beberapa hari ke depan untuk pengguna ChatGPT Free, Go, Plus, dan Pro di seluruh dunia.

Bagaimana cara kerjanya? Cukup sederhana. Anda memulai obrolan seperti biasa di ChatGPT, kemudian mengundang orang lain untuk bergabung – baik mereka yang sudah memiliki akun ChatGPT maupun yang membuat akun baru setelah mengklik tautan undangan. Satu grup dapat menampung hingga 20 peserta, angka yang cukup ideal untuk diskusi tim kecil atau proyek kolaboratif.

Antarmuka obrolan grup ChatGPT dengan beberapa peserta berkolaborasi

Namun, jangan berharap fitur ini akan menjadi pengganti aplikasi pesan instan seperti Messenger atau WhatsApp. OpenAI dengan sengaja membatasi kemampuan obrolan grup. Yang menarik, konten dalam obrolan grup tidak disimpan dalam memori ChatGPT, memberikan lapisan privasi tambahan bagi pengguna. Fitur moderasi juga cukup demokratis – siapa pun dapat mengeluarkan peserta dari obrolan, kecuali tentu saja sang pembuat grup.

Langkah ini bukanlah yang pertama kali OpenAI mencoba memasuki ranah fitur sosial. Pada April lalu, perusahaan dilaporkan sedang mengembangkan versi sendiri dari feed media sosial berbasis teks, yang dianggap sebagai pesaing potensial X (sebelumnya Twitter). Meskipun proyek tersebut belum terwujud, perusahaan terus bereksperimen dengan elemen sosial dalam produk-produknya.

Eksperimen sosial OpenAI lainnya termasuk aplikasi Sora yang diluncurkan September lalu, yang bersaing langsung dengan TikTok dalam hal format dan kemampuannya menyajikan hiburan pasif. Meskipun obrolan grup di ChatGPT mungkin tidak akan menggantikan aplikasi pesan tradisional, fitur ini menawarkan pengalaman messaging AI yang serupa dengan apa yang Meta coba kembangkan di Instagram – dengan keunggulan chatbot yang sudah lebih dulu disukai banyak orang.

Perkembangan ini juga menarik untuk dilihat dalam konteks persaingan yang semakin ketat di dunia chatbot AI. Sementara OpenAI memperluas fitur sosial ChatGPT, platform lain justru mengambil langkah berbeda. Seperti yang kami laporkan sebelumnya, Discord mematikan dukungan chatbot AI Clyde milik OpenAI, menunjukkan dinamika industri yang terus berubah.

Bagi pengguna yang khawatir tentang keandalan AI dalam situasi kritis, pengalaman nyata telah menunjukkan pentingnya tetap waspada. Seperti kasus yang kami laporkan dimana pendaki tersesat di gunung karena mengandalkan ChatGPT dan Google Maps, mengingatkan kita bahwa teknologi ini masih memiliki keterbatasan.

Di sisi lain, perusahaan teknologi lain juga tak kalah aktif. Microsoft, misalnya, terus memperluas jangkauan chatbot Bing-nya ke berbagai platform. Seperti yang kami informasikan, Microsoft bawa chatbot Bing ke Android, iOS, dan Skype, menunjukkan betapa sengitnya persaingan di pasar chatbot AI.

Lalu, bagaimana dengan alternatif lain di pasar? Jack Dorsey, pendiri Twitter, juga tak mau ketinggalan dengan meluncurkan BitChat, aplikasi pesan tanpa internet yang menawarkan pendekatan berbeda dalam berkomunikasi.

Kembali ke obrolan grup ChatGPT, pertanyaan besarnya adalah: akankah fitur ini benar-benar digunakan untuk kolaborasi produktif, atau sekadar menjadi ruang obrolan santai dengan teman? Desain yang sederhana dan pembatasan fitur yang disengaja oleh OpenAI menunjukkan bahwa perusahaan lebih memfokuskan pada utilitas daripada menjadi platform sosial penuh.

Yang pasti, langkah ini menandai babak baru dalam evolusi ChatGPT dari sekadar chatbot menjadi platform kolaboratif. Dengan miliaran pengguna di seluruh dunia, setiap fitur baru yang ditambahkan OpenAI memiliki potensi untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan AI – dan dengan satu sama lain.

Jadi, siapkah Anda mencoba obrolan grup ChatGPT? Fitur ini mungkin tidak akan mengubah dunia dalam semalam, tetapi ia mewakili langkah kecil yang signifikan menuju masa depan di mana AI menjadi bagian tak terpisahkan dari kolaborasi manusia.

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI