Telset.id, Jakarta – Pemerintah terus memantau dunia siber dalam negeri, termasuk aktifitas para peretas alias hacker. Dari monitoring ini, instansi terkait juga memiliki berbagai data tentang modus para hacker yang motifnya finansial alias uang.
Deputi Bidang Pengamanan dan Persandian Badan Siber Sandi Negara (BSSN) Brigjen (Marinir) Suharyanto mengungkapkan pemerintah sangat konsen pada keamanan dunia siber nasional.
Untuk, katanya, BSSN bersama pemangku kepentingan terkait terus memantau seluruh laporan terkait dengan kejahatan atau aktifitas yang bisa mengganggu kenyamanannya.
“Kami menyoroti penting kesadaran keamanan informasi. Ada banyak data dari dunia siber, termasuk alasan hacker melakukan aksinya lebih banyak ke finansial (uang),” jelas Suharyanto dalam acara Deklarasi HKKI di Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Dia juga mengatakan masyarakat Indonesia semakin melek internet. Tak kurang 54% penduduk atau 143,26 juta jiwa WNI merupakan pengguna internet.
Dari jumlah tersebut, sekitar 89,35% beraktifitas melalui chatting di medsos. Sedangkan sektor perbankan menempati posisi penggunaan internet terendah dengan angka 7,39%.
[Baca juga: Waspada! Akun Game Online Dibidik Hacker]
“Langkah yang perlu diterapkan adalah melakukan edukasi ke masyarakat supaya lebih mengerti keamanan informasi,” imbuh dia.
Salain itu, komunitas diharapkan bisa memberikan kontribusi ke pemerintah dan institusi terkait untuk keamanan dunia siber dan penyebaran berita bohong alias hoax.
Ketua Umum Forum Nasional Bhineka Tunggal Ika Saiful menambahkan Bahwa era informasi dan komunikasi ini harus dibangun dengan mendidik untuk membangun kebajikan, bukan menebar keburukan.
“Jika produksi kebohongan terus diulang, dalam teori komunikasi, ini akan menjadi kebenaran atau realitas. Semua hoax perlu tabayun, perlu klarifikasi,” katanya. [WS/HBS[