Facebook Bayar Moderator Konten Rp 770 Miliar, Mau Ngapain?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Facebook akan membayar moderator konten sebesar USD 52 juta atau sekitar Rp 770 miliar untuk memantau materi grafis di platform. Kebijakan itu sebagai bagian dari penyelesaian gugatan class-action.

Pada 2018, Facebook digugat oleh kontraktor pihak ketiga. Kontraktor tersebut berpendapat bahwa Facebook gagal melindungi secara memadai terhadap cedera psikologis akibat paparan postingan secara terus-menerus.

{Baca juga: Pengawal Bos Facebook Dituduh Rasis dan Pelecehan Seksual}

Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Rabu (13/5/2020), banyak postingan di Facebook yang meresahkan pengguna. Sebagai misal unggahan mengenai pelecehan seksual anak dan pemenggalan kepala.

Moderator konten Facebook di Amerika Serikat yang menjadi bagian dari gugatan itu akan menerima  masing-masing USD  1.000 atau sekira Rp 15 juta dari upaya penyelesaian. Angka tersebut belum termasuk tunjangan lain-lain.

Tunjangan lain-lain meliputi perawatan medis dan kerusakan. Nominalnya mencapai USD 50.000 atau lebih kurang Rp 740 juta. Penyelesaian awal diajukan di Pengadilan Tinggi California untuk Kabupaten San Mateo.

Facebook menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang-orang yang melakukan pekerjaan penting tersebut. Mereka dianggap berjasa menjadikan Facebook sebagai lingkungan yang aman bagi semua orang.

{Baca juga: Facebook Hapus Miliaran Akun Palsu dan Pelecehan Anak}

“Kami berkomitmen untuk memberikan mereka dukungan tambahan melalui penyelesaian gugatan class action. Namun demikian, dukungan tetap akan kami berikan pada masa-masa mendatang,” terang Facebook.

Akhir tahun 2019 lalu, Facebook mengklaim telah menghapus 3,2 miliar akun palsu antara April dan September tahun ini. Bersamaan dengan itu, Facebook juga menghapus jutaan postingan terkait pelecehan anak dan bunuh diri.

Menurut Reuters, seperti dikutip Telset.id, Kamis (14/11/2019), lebih dari dua kali lipat jumlah akun palsu dihapus selama periode yang sama tahun lalu. Pada kesempatan tersebut, ada 1,55 miliar akun yang dihapus. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI