Soal Misi ke Bulan, NASA “Pasrah” pada Bezos dan Musk

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Saat bersiap diri untuk misi ke Bulan pada 2024, NASA mengalami kendala, yakni ketergantungan kepada beberapa teknologi kelas berat. NASA pun pasrah kepada Blue Origin dan SpaceX. Kenapa?

Seperti dilansir New York Post, NASA memilih Blue Origin dan Dynetics karya Jeff Bezos serta SpaceX milik Elon Musk untuk membangun sistem pendaratan Bulan guna membawa astronot menjalankan program Artemis yang mengusung misi ke Bulan.

{Baca juga: Heboh! Pentagon Rilis Video Rahasia Penampakan UFO}

“Amerika Serikat bergerak maju untuk mendaratkan astronot di Bulan pada 2024, termasuk momen ketika wanita pertama menginjakkan kaki di sana,” kata Administrator NASA, Jim Bridenstine, dalam pernyataan.

Blue Origin, yang didirikan oleh Bezos, akan mengembangkan Integrated Lander Vehicle atau ILV. ILV adalah pendaratan tiga tahap dan akan diluncurkan di New Glenn Rocket System dari perusahaan Kent dan Wa.

SpaceX, yang berbasis di Hawthorne, California, di sebelah pusat desain Tesla, sedang mengembangkan Starship, yang digambarkan NASA sebagai pendarat terintegrasi menggunakan roket Super Heavy.

Dikutip Telset.id, Minggu (3/5/2020), total kontrak NASA mencapai USD 967 juta dibagi untuk tiga perusahaan itu. Namun, NASA tidak mengungkapkan jumlah pasti bagian untuk setiap perusahaan tersebut.

Seorang juru bicara NASA mengatakan bahwa Blue Origin akan menerima USD 579 juta. Kemudian, dana senilai USD 253 juta akan diberikan kepada Dynetics. Sisanya atau USD 135 juta, akan diberikan kepada SpaceX.

Sebelumnya dikabarkan rencana NASA untuk melakukan perjalanan kembali ke Bulan pada 2024 melalui program Artemis terancam ditunda karena virus Corona atau Covid-19. Sistem perangkat keras NASA yang akan digunakan untuk perjalanan ke Bulan telah ditangguhkan.

{Baca juga: Perjalanan NASA ke Bulan Ditunda Karena Wabah Corona}

Pada 19 Maret 2020, Administrator NASA, Jim Bridenstine mengumumkan, masing-masing Michoud Assembly Facility serta Stennis Space Center di New Orleans dan Mississippi akan pindah ke tahap 4, efektif per 20 Maret 2020.

Kebijakan itu otomatis menutup semua fasilitas dan memaksa semua staf bekerja secara jarak jauh. Tim NASA dan kontraktor akan menempatkan semua perangkat keras dalam kondisi aman sampai pekerjaan dapat dilanjutkan. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI