Telset.id, Jakarta – Ancaman malware dari tahun ke tahun dilaporkan terus meingkat. Kebanyakan kasus malware terjadi di perangkat komputer atau laptop dengan sistem operasi Windows. Bahkan menurut penelitian, para malware ini banyak masuk dari peramban yang ada di komputer atau laptop.
Oleh karena itu, seperti dikutip dari laman Engadet, Microsoft tengah mengembangkan sebuah peramban (browser) yang ‘kebal’ terhadap serangan malware. Namun, raksasa perangkat lunak ini tidak berencana untuk menghilangkan Microsoft Edge yang notabene merupakan peramban utama mereka. Microsoft hanya akan mempertebal keamanan dari peramban itu sendiri.
Browser ini akan disematkan sistem yang dinamakan dengan Windows Defender Application Guard. Cara kerjanya adalah dengan memisahkan diri dari lingkungan sistem operasi komputer dengan membuat dan berjalan di atas virtual PC (sandboxing).
Mereka memiliki sistem dan penyimpanan yang terpisah dengan penyimpanan utama dari sistem. Dengan sistem ini, maka jika ada malware yang terdeteksi, maka malware tersebut akan dibawa ke sistem sandbox tersebut.
Namun untuk menikmati fitur ini, Microsoft baru meluncurkannya untuk para pengguna Windows 10 versi Insider Preview for Enterprises keluaran terbaru. Namun pihak Microsoft mengatakan, ada sisi negatif dari penggunaan sistem ini.
Hal yang akan dirasakan oleh pengguna adalah penurunan performa karena Windows harus menjalankan virtual PC. Namun mereka menegaskan bahwa aplikasi ini tidak akan membebani sistem sangat berat. [NC/HBS]