Telset.id, Jakarta – Soal Internet, Indonesia sebenarnya tidak terlalu ketinggalan dari sisi teknologi dibandingkan negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Tapi kalau bicara soal tarif dan kecepatan Internet, Indonesia rupanya masih masuk kategori “negara terbelakang”.
Baru-baru ini portal diskon, CupoNation Indonesia merilis hasil studinya soal tarif Internet di 6 negara yang ada di kawasan Asia Tenggara. Hasilnya?
Menurut CupoNation, Indonesia berada di urutan kelima negara di Asia Tenggara dengan tarif Internet berbasis fiber termahal.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Tim Telset.id pada Kamis (18/04/2019), Indonesia memiliki rata-rata tarif sekitar Rp 14.895 hingga Rp 43.500 per Mbps.
Angka tersebut jauh lebih mahal ketimbang Singapura. Tarif internet di Negeri Singa itu berkisar antara Rp 325 hingga Rp 628 per Mbps.
{Baca juga: Kecepatan Internet di Indonesia Naik 42%, Ungguli Filipina dan Vietnam}
Sedangkan Malaysia yang berada di urutan kedua memiliki tarif internet sekitar Rp 677 hingga Rp 8.959 per Mbps. Di urutan ketiga ditempati oleh Thailand dengan rata-rata tarif Rp 1080 hingga Rp 7.487 per Mbps, Dan posisi kelima adalah Filipina dengan tarif Rp 2.602 hingga Rp 35.586 Mbps.
Indonesia hanya lebih unggul ketimbang Kamboja yang berada di urutan keenam dalam survei yang dilakukan CupoNation.
“Sinet, salah satu internet provider terbesar di Kamboja menawarkan paket internet berkecepatan maksimal hingga 30 Mbps dengan tarif 40 AS dollar atau setara dengan Rp. 563.080 atau Rp. 18,769 per Mbps,” tulis CupoNation.
Tak hanya soal tarif, Indonesia juga masih tertinggal jauh dari sisi kecepatan Internet. Menurut riset CupoNation, Singapura walaupun tarif internetnya murah, namun bisa menawarkan koneksi Internet dengan kecepatan paling ngebut.
Para pengguna Internet di Singapura bisa menikmati kecepatan Internet maksimal hingga 2 Gigabyte per-second (Gbps), atau paling cepat dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara.
Sedangkan Indonesia berada di urutan kelima, karena kecepatan Internet di Indonesia maksimal hanya mentok di angka 200 Mbps.
{Baca juga: Konsumsi Konten Video Menjadi Tren Baru Pengguna Internet Indonesia}
“Berdasarkan hasil studi, semakin tinggi kecepatan koneksi yang ditawarkan maka biaya bandwidth per Mbps yang dikenakan akan semakin rendah,” tulis CupoNation.
Kisaran biaya kecepatan koneksi internet per Mbps dihitung berdasarkan tarif bulanan dan kecepatan koneksi yang ditawarkan oleh masing-masing internet provider.
Ada 13 Internet provider dalam studi ini dipilih berdasarkan penyedia layanan internet terbesar di masing-masing negara, yakni Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Indonesia dan Kamboja. [NM/HBS]