Telset.id, Bogor – Menkominfo Johnny G. Plate sempat melakukan pertemuan dengan pimpinan Gojek dan Grab pasca kasus bom Medan yang meledak di Polrestabes Medan, Sumatera Utara. Johnny meminta kepada kedua perusahaan tersebut untuk memperketat verifikasi data mitra.
Menurut Plt. Kabiro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu atau akrab disapa Nando tersebut, Menkominfo meminta kepada Gojek dan Grab untuk memperkuat validasi data terkait mitra. Tujuannya agar keduanya lebih dapat menyeleksi data mitra sehingga kejadian tersebut tidak terulang.
{Baca juga: Grab Siap Bantu Investigasi Insiden Bom Medan}
“Disinggung sih saya selalu setiap ketemu saya hadir. Pak menteri bilang mohon dimakin diperketat validasi verifikasi mitranya, para drivernya itu supaya jangan ada lagi tindakan pemboman.
Itu tapi Gojek dan Grab mereka sampaikan itu bukan mitranya Grab,” ujar Nando pada acara Media Gathering di Bogor Senin (25/11/2019).
Johnny paham jika tersangka pengeboman bukan mitra Gojek atau Grab. Namun Johnny meminta kepada keduanya agar verifikasi mitra tetap diperketat, karena tersangka pengeboman memakai jaket grab ketika melancarkan aksinya.
“Tolong pastikan verifikasi validasi atau yang termasuk dengan instrumen-instrumen yang dipakai termasuk helm jaket itu sih bahasanya terkait dengan pemboman,” tutur Nando.
Sedangkan terkait konten hoaks Kasus Bom Medan, Kominfo melihat bahwa tidak banyak konten hoaks Bom Medan di internet. “Ada sih cuma gak tau. Tidak banyak jadi bukan menjadi concernnya kami karena tidak banyak,” tutup Nando.
{Baca juga: GoJek Berambisi Jadi yang Terbesar di Asia Tenggara}
Sebelumnya ledakan di Polrestabes Medan terjadi pada Rabu (13/11/2019) pukul 08:45 WIB. Diketahui lokasi ledakan berada di dekat tempat pembuatan SKCK yang saat itu memang sedang ramai dikunjungi masyarakat.
Kasus ini menyeret nama Grab Indonesia. Pasalnya, pelaku bom medan tersebut menggunakan atribut milik layanan ojek online (ojol) asal Singapura itu. [NM/HBS]