Jakarta – Indonesia masih menjadi magnet bagi BlackBerry. Perusahaan asal Kanada itu sangat berharap bisa mengembalikan masa keemasannya di Indonesia yang kian pudar lewat smartphone terbaru mereka, BlackBerry Z3 alias BlackBerry Jakarta.
Penggunaan kode nama “Jakarta” bagi Z3, menggambarkan bagaimana BlackBerry tengah sekuat tenaga ingin mengambil hati para pelanggannya yang kini mulai “pindah ke lain hati”. Lonceng kematian bagi BlackBerry mulai berdentang sejak mendapat serbuan dari ponsel-ponsel Android.
Tak bisa dipungkiri, Android kini sedang di atas angin. Jangankan BlackBerry yang tengah terseok-seok di pasar global, Apple iOS dengan iPhone-nya pun tak mampu menahan laju perangkat Android yang dimotori Samsung, dkk.
Z3 atau BlackBerry Jakarta diharapkan bisa menjadi momentum atau titik balik bagi BlackBerry untuk dapat mengembalikan pasarnya yang mulai terkikis di Indonesia dan juga di beberapa negara berkembang lainnya.
Untuk itu, pihak BlackBerry mengklaim bahwa Z3 dirancang khusus mengikuti karakteristik pengguna BlackBerry di Indonesia. Hal itu disampaikan oleh CEO BlackBerry John Chen saat mengumumkan kehadiran Z3 di Tanah Air kemarin.
Orang nomor satu di BlackBerry itu mengatakan, bahwa pembuatan Z3 terinpirasi dari pelanggan BlackBerry di Indonesia. Oleh sebab itu, smartphone ini mereka namakan ‘Jakarta’.
Menurut Chen, pengguna BlackBerry di Indonesia begitu produktif dalam menggunakan handsetnya, dan selalu terhubung dengan keluarga, teman-teman serta rekan kerja di manapun mereka berada. Dari sinilah kemudian muncul inspirasi membuat BlackBerry Jakarta.
Ia cukup yakin Z3 akan menjadi produk hit di Indonesia. Dengan menawarkan harga yang relatif murah serta dibekali spesifikasi yang lumayan dengan fitur andalan BBM, maka kemungkinan Z3 punya potensi untuk bisa menuai sukses di Indonesia.
Chen menilai masih banyak loyalis BlackBerry di negeri ini. Selain itu, perekonomian Indonesia dinilai terus naik dan banyak memiliki anak muda yang tergila gila dengan perkembangan smartphone, serta hobi berkirim pesan instan.
Sebenarnya BlackBerry sempat membuat sedikit gebrakan di pasar smartphone Indonesia lewat model sebelumnya seperti BlackBerry Z10 dan Q10. Namun karena harganya yang lumayan mahal, di atas Rp 5 jutaan, membuat produk tersebut sepi peminat.
Lalu bagaimana untuk Z3? Menurut sumber di Global Teleshop, hasil pre-order Z3 di Indonesia yang dimulai pada 28 April lalu, sambutannya lumayan bagus. Sang sumber mengatakan bahwa ratusan unit Z3 sudah dipesan kurang dari seminggu sejak pre-order dimulai.
Para punggawa di BlackBerry mungkin masih berharap bisa mendulang sukses jika melihat respon positif saat mulai membuka pre-order Z3. Namun apakah BlackBerry Jakarta benar-benar mampu mendongkrak kembali popularitas BlackBerry di Indonesia?
Sejumlah analis berpendapat bahwa kehadiran Z3 sudah terlambat,karena baru masuk di saat pasar Indonesia sudah disesaki oleh ponsel-ponsel Android yang semakin diminati pasar.
Faktor harga yang murah dengan spesifikasi lumayan bagus menjadi kunci sukses ponsel Android melahap pasar BlackBerry di Tanah Air. Tak pelak Z3 disebut sebagai “nafas terakhir” BlackBerry untuk bisa kembali diterima oleh pasar Indonesia.
“Sesungguhnya peluncuran Z3 adalah sebuah upaya final BlackBerry di pasar Indonesia,” kata Sudev Bangah dari biro riset IDC, seperti yang telsetNews kutip dari AFP, Selasa (13/5/2014).
Menurut Sudev, masa keemasan BlackBerry mencapai puncaknya pada tahun 2011 dengan mencatat pangsa pasar sebesar 43 persen. Tapi pada tahun 2013, pangsa pasar BlackBerry di Indonesia turun drastis, hanya tinggal menyisakan sekitar 13 persen.
Oleh sebab itu dia mengaku ragu Z3 akan mampu membangkitkan kepopuleran BlackBerry. “Apakah akan ada eksodus massal ke perangkat ini? Sepertinya sulit,” ujarnya. Sudev memprediksi pasar BlackBerry akan turun hingga level 10 persen di Indonesia pada tahun 2014 ini.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, BlackBerry Z3 Jakarta Edition ini eksklusif hanya diluncurkan dan tersedia di Indonesia saja, setidaknya sampai Juni mendatang. Jumlahnya pun sangat terbatas, karena hanya diproduksi sebanyak 25 ribu unit.
Smartphone ini memiliki ukiran nama “JAKARTA” di bagian belakang casing dekat kamera. Z3 merupakan ponsel pertama BlackBerry yang dirakit oleh manufaktur asal China, Foxconn. Kedua perusahaan mulai menjalin kerjasama sejak 2013 lalu, dan akan berlangsung hingga lima tahun ke depan.
Untuk spesifikasinya, BlackBerry Z3 hadir dengan desain full touchscreen berukuran 5 inci dengan resolusi qHD (960 x 540 piksel), kerapatan layar 220 ppi. Ponsel pintar ini sudah berjalan dengan sistem operasi BlackBerry 10.2.1 yang memungkinkan pengguna memasang aplikasi Android berformat .APK.
Dapur pacunya disokong dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 400 1,2 GHz dual-core Cortex-A7, RAM 1,5 GB, memori internal 8 GB, kamera belakang 5MP dan kamera depan 1,1 MP, memori internal berkapasitas 8 GB yang bisa diperluas dengan memori eksternal MicroSD. Untuk harganya, Z3 akan dipasarkan secara retail dengan harga Rp 2.199.000.
Well, semua ini memang masih berupa prediksi. Kita tentu belum bisa menakar secara pasti akan sejauh mana Z3 alias BlackBerry Jakarta mampu berbicara di pasar Indonesia. Oleh sebab itu biarlah waktu yang akan menjawabnya, apakah BlackBerry Jakarta mampu memikat Indonesia? [HBS]