Telset.id, Jakarta – Malindo Air, anak perusahaan Malaysia dari Lion Group Indonesia, mengatakan bahwa dua mantan karyawan kontraktor e-commerce bertanggung jawab atas pelanggaran kebocoran data penumpang.
Malindo Air mengonfirmasi adanya pelanggaran tersebut pada pekan lalu setelah perusahaan keamanan siber yang bermarkas di Moskow, Kaspersky, memberi peringatan kepada pengguna di Malaysia dan Thailand.
{Baca juga: Duh! Puluhan Juta Data Penumpang Lion Air Bocor di Internet}
Kepada Reuters lewat sebuah email, Kaspersky menyatakan bahwa perusahaan telah mengirimkan peringatan pada 13 September 2019 atau dua hari setelah ad pengumuman tentang pelanggaran data penumpang.
Kaspersky menerangkan bahwa rincian data pribadi milik hampir 46 juta penumpang Malindo dan Thai Lion Air, anak perusahaan lain Lion Group, tersebar secara online. Kaspersky menyebut, sebagian data dijual.
Malindo Air mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dua mantan karyawan penyedia layanan e-commerce GoQuo di pusat pengembangan di India secara ilegal mengakses dan mencuri data pribadi pelanggan.
Sayang, GoQuo belum bisa dimintai konfirmasi. Nomor telepon untuk kantor GoQuo di India dan Malaysia yang tercantum di situs perusahaan tidak aktif. Malindo pun tidak menyebut dua mantan karyawan GoQuo.
{Baca juga: Kominfo: Lion Air Wajib Investigasi Kebocoran Data Penumpang}
Dikutip Telset.id, Selasa (24/9/2019), Malindo berujar bahwa pelanggaran data telah diatasi dan dilaporkan ke polisi di Malaysia dan India. Pelanggaran itu tidak terkait keamanan arsitektur data Amazon Web Services. [SN/HBS]
Sumber: Reuters