Telset.id, Jakarta – Upaya BlackBerry untuk dapat bangkit dari keterpurukan masih belum ada tanda-tanda titik terang. Meski begitu, CEO John Chen masih optimis dapat memenuhi targetnya dalam upaya menyelamatkan perusahaan yang makin terpuruk.
Pada hari Senin (26/9) kemarin, John Chen mengatakan bahwa dua-pertiga dari target yang dia jalankan untuk menyelamatkan perusahaan yang dipimpinnya tersebut sudah hampir tercapai.
“Kami telah membuat investasi lebih dari satu miliar dollar, semuanya di perangkat lunak, semua di sistem keamanan, dan sekarang kita perlu untuk melaksanakannya,” kata Chen dalam sebuah acara di Toronto dua hari sebelum perusahaan akan melaporkan pendapatan kuartal kedua.
Seperti diketahui, BlackBerry pernah berjaya sebagai produsen smartphone, yang produk-produknya sempat menguasai pasar. Namun seiring dengan kemunculan Android dan iOS, sinar BlackBerry akhirnya meredup.
Perusahaan yang berbasis Ontario Waterloo, Kanada, ini akhirnya berupaya mengalihkan fokus bisnisnya ke pasar perangkat lunak dan sistem keamanan untuk mempertahankan bisnis smartphone yang kian terpuruk.
Chen mengatakan akan memutuskan kelanjutan nasib divisi hardware pada akhir bulan September ini. Keputusan itu akan diambil setelah melihat apakah divisi tersebut masih bisa menguntungkan atau tidak. Jika benar-benar sudah tidak menguntungkan, maka Chen akan membawa BlackBerry fokus pada bisnis software dan sistem keamanan saja.
BlackBerry sendiri sebenarnya sudah berupaya untuk mengembalikan kejayaannya di pasar smartphone dengan menggandeng Android. Beberapa perangkat berplatform Android sudah dirilis ke pasar, seperti BlackBerry Priv dan dan DTEK50.
Sayangnya, smartphone BlackBerry Android itu juga tidak sukses di pasaran. Nasib yang sama juga dialami BlackBerry Messenger alias BBM. Aplikasi pesan instant yang sempat menguasai pasar itu semakin ditinggalkan penggunanya, meski sudah hadir di Android dan iOS.[HBS]