Telset.id, Jakarta – Akhir tahun lalu, Apple dan Google berada di pusaran kontroversi ketika menyerah kepada tuntutan Rusia untuk menunjukkan lokasi sengketa Krimea pada Apple Maps dan Google Maps. Krimea adalah wilayah yang dicaplok pada 2014 sebagai tanah Rusia.
Apple Maps dan Google Maps kini menunjukkan lokasi sengketa Krimea sebagai bagian dari Rusia. Namun, hal itu tergantung kepada lokasi pengguna. Misalnya dari AS, Apple Maps dan Google Maps menunjukkan Krimea bukan di Rusia atau Ukraina.
Namun, ketika dilihat dari Rusia, Krimea ditampilkan lain. Krimea ditampilkan sebagai bagian dari Rusia. Hal itu merupakan upaya Google dan Apple sehingga Apple Maps dan Google Maps tetap mematuhi persyaratan UU Rusia, dan bisa digunakan di sana.
{Baca juga: Ngakak! Seniman Asal Jerman Sukses Tipu Google Maps}
Tetapi, dilansir Engadget, Google Maps telah menangani masalah-masalah politik ini secara lebih serius, bahkan telah menciptakan tim yang mengurus “tim daerah yang disengketakan” guna menangani tentang Krimea.
Seperti dikutip Telset.id, Senin (17/02/2020), Ethan Russell, direktur manajemen produk untuk Google Maps, menjelaskan mengenai peran tim tersebut dan bagaimana mereka menangani masalah-masalah sensitif serupa.
{Baca juga: Mobil Google Street View Sudah Petakan 98% Populasi Dunia}
“Kami tetap netral kepada masalah daerah dan perbatasan yang disengketakan. Kami melakukan segala upaya untuk menampilkan sengketa secara objektif di peta menggunakan garis batas abu-abu putus-putus,” terang Russell.
Ia menyebut, Google Maps akan menunjukkan batas politik berdasarkan lokasi geografis. Termasuk, wilayah politik Kashmir yang disengketakan oleh India dan Pakistan selama hampir empat dekade. Demikian halnya untuk wilayah Laut Jepang. (SN/MF)