Telset.id, Jakarta – Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan akan tetap melanjutkan kebijakan pembatasan atau pemblokiran internet. Kebijakan ini dianggap bukan solusi yang tepat, karena ketimbang memblokir internet, lebih baik Kominfo memaksimalkan mesin AIS.
dikritik oleh Menurut Executive Director ICT Institute Heru Sutadi. Menurutnya ketimbang memblokir internet lebih baik Johnny memaksimalkan Mesin AIS.
Heru mengatakan jika Johnny seharusnya memiliki pendekatan yang berbeda. Misalnya ketimbang membatasi akses internet lebih baik Mesin AIS bekerja maksimal dengan memblokir akun-akun yang berpotensi menyebarkan konten radikalisme ataupun hoaks.
“Menteri baru pasti punya cara memasak kebijakan yang berbeda. Misal, sesuai arahan Pak Jokowi soal radikalisme, akun-akun yang menyebarkan radikalisme dari awal gini sudah diblokir saja. Kan ada alat AIS seharga hampir Rp 200 miliar, sayang jika tidak dipakai,” kata Heru kepada Tim Telset.id pada Kamis (31/10/2019).
“Jadi jangan pas ramai baru mulai bekerja,” tambah Heru.
{Baca juga: Pembatasan Internet Bukti Menkominfo Masih Pakai Pendekatan Keamanan}
Menurutnya pemblokiran internet haruslah menjadi opsi yang paling akhir. Lewat Mesin AIS, Johnny dapat memantau akun-akun yang menyebarkan konten hoaks dan memblokir akun tersebut.
“Saat ramai ada isu apa, pantau detik per detik. Yang menyebarjan hoax atau ujaran kebencian hapus cuitannya dan kalah parah tutup sementara akunnya. Jadi blokir haruslah jadi alternatif terakhir,” kata Heru.
Heru memahami jika pemblokiran internet merupakan langkah yang instan. Tetapi langkah tersebut dianggap tidak tepat karena akses internet merupakan hak asasi manusia yang harus disediakan oleh negara.
“Memang memblokir internet itu mudah, namun antara yang baik dan jahat mendapat hukuman setimpal. Dinantikan cara Pak Menteri untuk menjawab masalah tersebut dimana yang salah yang mendapat hukuman. Apalagi akses internet telah menjadi bagian dari hak asasi manusia,” tutup Heru.
{Baca juga: Menkominfo Tetap Lanjutkan Kebijakan Pembatasan Internet}
Sebelumnya, Menkominfo Johnny Plate memberi sinyal bahwa dirinya tetap melanjutkan kebijakan pembatasan internet. Johnny berdalih pembatasan itu dilakukan untuk melindungi masyarakat dari konten provokatif dan hoaks yang disebar lewat media sosial (medsos).
Komentar ditutup.