Jakarta – iPhone 5S mendapat respon pasar yang sangat positif setelah berhasil menjadi smartphone terlaris di Amerika Serikat pada bulan September. Melihat permintaan pasar yang terus meningkat, Apple dikabarkan akan menggenjot jumlah produksi iPhone 5S.
Smartphone flagship terbaru Apple ini memang bernasib lebih mujur dari saudaranya, iPhone 5C yang tidak laku dipasaran. iPhone 5S justru dilaporkan menjadi smartphone paling laris selama bulan September di Amerika Serikat.
Dalam laporan Canaccord Genuity, Apple iPhone 5S disebutkan telah merajai pasar smartphone AS di bulan September lalu. Pencapaian tersebut dicatat iPhone 5S sejak pertama kali dijual pada 20 September di empat operator besar AS.
Pihak Apple mengungkapkan bahwa iPhone 5S dan 5C telah terjual sebanyak 9 juta unit. Rasio penjualannya disebutkan 3:1 antara iPhone 5S dan iPhone 5C. Itu artinya, penjualan iPhone 5S diperkirakan bisa menyentuh diangka 6,75 juta unit dalam rentang waktu 3 hari penjualan.
Canaccord Genuity juga mencatat, hanya dalam waktu 10 hari, penjualan iPhone 5S telah melampaui penjualan Samsung Galaxy S4 sebagai smartphone terlaris di AS. Dan hingga kini permintaan iPhone 5S masih tinggi, baik di AS maupun di beberapa negara lain.
Oleh sebab itu, menurut laporan yang telsetNews kutip dari PhoneArena, Minggu (20/10), Apple dilaporkan telah meminta kepada para manufakturnya untuk menggenjot jumlah produksi iPhone 5S hingga 75%.
Namun tidak diketahui apakah permintaan peningkatan produksi iPhone 5S hingga 75% ini dapat dipenuhi oleh para manufaktur Apple. Pasalnya, sebelumnya telah dilaporkan bahwa Apple hanya mampu menyediakan stok iPhone 5S dalam jumlah terbatas karena mengalami beberapa kendala produksi.
Kendala utama keterbatasan stok iPhone 5S yang dialami Apple karena rendahnya tingkat produksi dari fingerprint scanner yang diproduksi oleh salah satu perusahaan rekanan Apple.
Peter Misek, analis dari Jefferies & Co, yang dikenal dekat dengan pihak internal Apple sebelumnya juga telah mengungkapkan bahwa tingkat produksi fingerprint scanner iPhone 5S sangat sedikit.
Misek mengatakan bahwa pihak rekanan Apple yang memproduksi fingerprint scanner untuk iPhone 5S hanya sanggup memproduksi antara 5 – 10 juta unit fingerprint scanner untuk kuartal keempat tahun ini.
Dengan hanya mampu menyediakan stok 10 juta unit iPhone 5S untuk periode 3 bulan, maka dipastikan Apple akan kesulitan memenuhi tingginya permintaan pasar. Sebagai pembanding, Samsung saat awal perilisan Galaxy S4 mampu menjual 10 juta unit Galaxy S4 hanya dalam waktu 1 bulan.
Misek memprediksi bahwa pihak rekanan Apple baru akan siap memproduksi sekitar 20 – 25 juta unit iPhone 5S, 30 juta unit iPhone 5C, dan 3-5 juta unit iPhone 4S pada periode kuartal keempat tahun ini.[HBS]