Telset.id, Jakarta – Para ilmuwan menyebut bahwa lapisan es Greenland dan Antartika mencair sesuai skenario kenaikan permukaan laut. Lapisan es ini mengandung cukup banyak air beku untuk membuat permukaan laut naik setinggi 65 meter.
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Kamis (3/9/2020), apabila prediksi para ilmuwan akurat, rumah-rumah dan pemukiman di seluruh dunia akan berada di bawah air. Tentu kejadian tersebut tidak pernah diharapkan oleh kita semua, bukan?
{Baca juga: AI Berhasil Temukan 50 Eksoplanet di Luar Angkasa}
Laporan Nature Climate Change menyebut, hilangnya es antara 2007 hingga 2017 sesuai perkiraan kasus terburuk dari Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC). Di tingkat itu, hampir 16 inci bisa ditambahkan ke permukaan laut pada 2100.
“Kami perlu membuat skenario terburuk baru untuk lapisan es. Mereka sudah mencair dengan kecepatan sesuai perkiraan,” terang Thomas Slater, seorang peneliti di Pusat Pengamatan Kutub dan Pemodelan di Universitas Leeds, Inggris.
“Proyeksi permukaan laut sangat penting dalam membantu pemerintah merencanakan kebijakan iklim, mitigasi, dan strategi adaptasi. Jika kita meremehkan kenaikan permukaan laut di masa depan, masyarakat akan pesisir rentan,” imbuhnya.
Apabila perkiraan IPCC benar, maka sekitar 50 juta orang bisa menghadapi risiko banjir pesisir tahunan. Sekadar informasi, sebelum abad ke-21, lapisan es di Antartika Barat dan Greenland tidak terlalu mengkhawatirkan para ilmuwan.
Mereka cenderung mendapatkan kembali massa es sebanyak yang ditumpahkan. Pencairan diimbangi dengan hujan salju segar. Namun, pemanasan global dianggap berdampak negatif, mengakibatkan hilangnya es dengan cepat.
{Baca juga: Bakteri Ternyata Melakukan Perjalanan dari Mars ke Bumi}
Antarktika sendiri merupakan benua yang meliputi Kutub Selatan Bumi, dimana hampir seluruhnya terletak di Lingkar Antartika dan dikelilingi oleh Samudra Pasifik, Samudra Atlantik dan Samudra HIndia.
Dengan luas 14.0 juta km2 (5.4 juta sq mi), antarktika adalah benua terluas kelima setelah Eurasia, Afrika, Amerika Utara dan Amerika Selatan.
Benua ini memiliki kelembaban rata-rata terendah. Ini juga merupakan tempat terdingin di muka bumi dimana sebagian besar tertutup es sepanjang tahun mencapai -89 °C (-129 °F). [SN/IF]