Telset.id, Jakarta – Penjahat dunia maya terus bergentayangan. Kali ini, tempat penukaran mata uang kripto atau cryprocurrency di Korea Selatan kebobolan mata uang virtual senilai 35 miliar won atau USD 31,5 juta atau sekitar Rp 438 miliar.
Dikutip Telset.id dari CNET, Rabu (20/6), tempat penukaran mata uang kripto yang menjadi sasaran peretas adalah Bithumb. Bithumb terdaftar sebagai bursa tersibuk keenam di dunia menurut laporan Coinmarketcap.
Serangan tersebut merupakan yang kedua terjadi di Korea Selatan dalam kurun waktu 10 hari. Pekan lalu, Coinrail kehilangan sekitar 30 persen mata uang virtual yang membuat nilai Bitcoin terpuruk ke level terendah dalam dua bulan terakhir.
Pascaserangan oleh peretas di Korea Selatan ini, Bithumb langsung menyimpan semua aset di tempat khusus yang diklaim aman.
Baca juga: Hacker Bobol Bursa Kripto Korea Selatan
Bithumb juga menyatakan siap memberi kompensasi atas kehilangan mata uang virtual kepada para nasabahnya.
Menurut Kaspersky Lab, mata uang virtual seperti Bitcoin memang rentan dibobol. Para ahli Kaspersky mengamati begitu banyak serangan terhadap mata uang virtual itu.
Seperti malware yang menambang menggunakan botnet ataupun trojan. Ada juga malware botnet yang memiliki kemampuan untuk menyusup di komputer korban. Malware tersebut menggunakan prosesor komputer korban untuk dipakai menambang Bitcoin.
Pada Desember 2017 lalu, platform penambangan dan bursa Bitcoin NiceHast juga menjadi korban peretasan. Sekelompok hacker berhasil mencuri koin kripto senilai USD 68 juta atau sekitar Rp 948 miliar.
Perusahaan jasa profesional Ernst & Young juga memperkirakan, mata uang kripto senilai USD 400 juta atau mencapai Rp 5,5 triliun telah dicuri oleh peretas pada gelaran ICO antara 2015 dan 2017. [SN/HBS]
Sumber: CNET
What’s up to all, it’s truly a good for me to pay a quick visit this web site, it includes
important Information.