JAKARTA – Persaingan antara Uber dengan para supir taksi lokal di sejumlah negara sepertinya mulai memanas. Dari Perancis dikabarkan telah terjadi aksi unjuk rasa besar-besaran melawan Uber dengan melakukan pemblokiran jalan menuju bandara serta stasiun kereta api.
Keberadaan UberPop atau di Indonesia disebut UberX memang menimbulkan kontroversi. Penolakan disuarakan oleh para supir taksi lokal yang tidak menginginkan beroperasi taksi berpelat hitam tersebut.
Media di Perancis melaporkan para supir taksi lokal di Paris melakukan unjuk rasa besar-besaran melawan Uber dengan melakukan pemblokiran jalan menuju bandara serta stasiun kereta api di kota pusat mode tersebut.
Dalam aksi demo di jantung kota Paris, terjadi aksi protes yang menjurus anarkis, seperti membakar ban karet di tengah jalan, membalikkan sejumlah mobil, dan bahkan beberapa di antaranya terlibat perkelahian antara sesama sopir. Sejumlah supir Uber menjadi incaran para supir taksi setempat dalam aksi demo tersebut.
Akibatnya para penumpang Uber terlihat harus berjalan menuju bandara, atau membayar pengendara sepeda motor yang lewat untuk mengantar ke bandara. Di antara penumpang taksi yang menjadi korban adalah dua selebritis asal Amerika Serikat, yaitu Kanye West dan Courtney Love yang merupakan istri mendiang vocalis band Nirvana, Kurt Cobain.
Kedua artis tersebut terpaksa harus meninggalkan taksi tumpangannya lantaran supir disandera oleh para demonstran. Keduanya sempat men-tweet aksi demo yang terjadi di Paris itu.
Aksi demo di Paris ini merupakan buntut dari protes yang disampaikan perkumpulan supir taksi lokal terhadap layanan Uber. Protes sudah cukup lama mereka suarakan karena menganggap seorang pengemudi biasa tanpa ijin beroperasi juga bisa ikut menarik pelanggan.
Uber dinilai menjalankan praktek usaha yang tidak adil, karena mereka (supir UberPop) tidak diharuskan membayar ijin operasi. Sementara para supir taksi lain harus merogoh kocek hingga 240 ribu euro atau sekitar Rp 3,5 miliar untuk bisa mendapatkan ijin beroperasi.
Tak hanya itu, para supir juga mengeluhkan pendapatan mereka kini anjlok antara 30-40% selama 2 tahun terakhir sejak kemunculan Uber dan layanan sejenisnya.
Layanan Uber sendiri hingga saat ini memang masih belum jelas statusnya, karena pihak Uber mengklaim mereka sebagai perusahaan teknologi, bukan perusahaan layanan taksi. Undang-undang Perancis saat ini masih belum memiliki peraturan yang mewajibkan Uber harus mengantongi surat ijin beroperasi, jadi Uber masih bisa menjalankan layanannya.
Namun pemerintah Perancis dikabarkan tengah menggodok peraturan baru yang mengatur praktik usaha Uber, meski masih belum jelas kapan peraturan itu akan mulai dijalankan.
Sementara itu, menyikapi aksi demo besar-besar supir taksi ini, Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve sudah memerintahkan pihak kepolisian setempat untuk melarang taksi Uber beroperasi di Paris. Keputusan itu diambil dengan harapan agar protes bisa segera mereda.
Aksi demo supir taksi di Paris ini memang dikhawatirkan akan menjalar ke sejumlah kota-kota besar lainnya, mengingat persaingan antara Uber dengan para supir taksi lokal sudah sangat intens akhir-akhir ini.
Di Indonesia sendiri situasinya memang belum sepanas di Perancis. Namun tanda-tanda penolokan terhadap usaha sejenis Uber juga sudah mulai bermunculan, contohnya dengan Gojek.
Seperti yang banyak diberitakan sejak awal minggu ini, persaingan antara armada taksi dan ojek lokal melawan Uber dan Gojek sudah sering terjadi, meski baru sebatas ancaman dari oknum-oknum pengemudi.[HBS]