Koneksi 4G LTE di Atas Pesawat, Untuk Apa?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Nokia saat ini sedang mempersiapkan teknologi jaringan 4G LTE bagi para penumpang, kru serta maskapai penerbangan saat sedang terbang puluhan ribu kaki di atas daratan. Sebenarnya untuk apa akses Internet di pesawat?

Lewat teknologi bernama LTE air-to-ground, perusahaan asal Finlandia tersebut ingin memberikan kualitas broadband di pesawat yang sama berkualitasnya dengan broadband yang tersebar di daratan.

Nantinya, lewat teknologi tersebut, jaringan 4G LTE akan ditembakkan dari base station ke sebuah alat on-board yang terpasang di pesawat. Kemudian jaringan tersebut akan disebarkan kepada para penumpang serta kru lewat Wi-Fi.

“Jika sebelumnya penumpang berkomunikasi via satelit, maskapai penerbangan menggunakan local data dan para kru menggunakan komunikasi yang lebih aman (VHF), sekarang hal tersebut bisa diubah,” jelas Iman Hirawadi, Solution Manager Nokia Indonesia saat acara Nokia Media Fast Breaking di Jakarta, Senin (12/06/2017).

Lantas apa keuntungan dari LTE air-to-ground tersebut? Menurut Iman, banyak keuntungan yang akan dirasakan tak hanya oleh penumpang saja, namun juga bagi para kru pesawat serta maskapai penerbangan.

“Misal bagi para penumpang, mereka bisa menikmati kenyamanan internet cepat untuk media sosial, streaming dan lainnya yang kualitasnya sama seperti di daratan,” kata Iman.

Sedangkan untuk maskapai penerbangan, mereka bisa memasang kamera pengawas yang dapat diawasi langsung oleh kru yang ada di darat untuk menambah sisi keamanan dalam pesawat. Selain itu juga menurut Iman, maskapai penerbangan bisa memperbarui in-flight entertainment secara real-time.

Sementara itu bagi para kru, jaringan tersebut berguna untuk memperbarui planning information secara real-time dan juga bisa membantu transaksi dengan kartu kredit untuk pembelian di pesawat oleh para penumpang.

Lanjut menurutnya, jika biasanya koneksi internet hanya bisa dirasakan oleh penumpang yang menaikki pesawat berukuran besar karena bobot dari on-board equipment dengan teknologi satelit bisa mencapai 100kg, sekarang dengan LTE air-to-ground yang jauh lebih ringan, pastinya akan lebih banyak pesawat yang akan membawa jaringan internet di dalamnya.

“Perangkat ini hanya 13kg saja, akan lebih banyak pesawat yang bisa pakai,” ujarnya.

Namun dibalik kecanggihan teknologi tersebut, menurut Iman ada juga kekurangannya. LTE air-to-ground hanya berfungsi ketika pesawat melewati wilayah daratan saja yang sudah berada di wilayah base station.

“Ketika melewati laut, maka layanan internet akan hilang dan otomatis akan di-switch ke teknologi satelit kembali,” jelas Iman.

Teknologi ini sendiri sudah diujicoba di Eropa dan kemungkinan akan segera diluncurkan pada Q3 tahun ini. Nantinya setelah LTE air-to-ground telah diluncurkan di Eropa, Nokia juga akan mulai melakkan ekspansi di berbagai negara lainnya.

“Baru ada dua maskapai di Eropa yang sudah mendaftar untuk menggunakan teknologi ini yakni dari Inggris dan Jerman,” pungkasnya. (FHP/HBS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI