Telset.id – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana memperluas pembangunan infrastruktur jaringan 5G di Indonesia. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kualitas dan cakupan sinyal 5G yang saat ini masih terbatas.
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, mengatakan pihaknya akan merilis frekuensi 5G setelah mempertimbangkan perencanaan yang matang. “Kita punya sumber daya frekuensi, ya frekuensi 5G-nya akan kita rilis, tapi kita lihat dulu bagaimana perencanannya,” ujar Wayan di Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Menurutnya, dibutuhkan alokasi lebar pita 100 MHz untuk memberikan pengalaman internet cepat 5G yang optimal. Saat ini, operator seluler masih membagi sumber daya frekuensi antara layanan 4G dan 5G, sehingga kualitas 5G belum maksimal.
Baca Juga:
Empat Pita Frekuensi yang Disiapkan
Komdigi menyiapkan empat pita frekuensi untuk seleksi di tahun 2025, yaitu:
- Band 700 MHz dengan digital dividen 112 MHz dari Analog Switch Off (ASO).
- Frekuensi 1,4 GHz dengan lebar pita 80 MHz untuk Broadband Wireless Access (BWA).
- Frekuensi 2,6 GHz dengan lebar pita 190 MHz untuk jaringan seluler.
- Frekuensi 26 GHz pada rentang 24,25 – 25,85 GHz untuk jaringan bergerak seluler.
Wayan menegaskan, frekuensi 2,6 GHz akan difokuskan untuk pengembangan 5G. “Kalau 700 MHz masih untuk peningkatan penetrasi seluler, mungkin di 4G. Tapi kita di 2,6 GHz untuk 5G,” jelasnya.
Perluasan infrastruktur 5G ini sejalan dengan instruksi Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, yang meminta jajarannya bergerak cepat. Saat ini, cakupan sinyal 5G di Indonesia baru mencapai 4,44% sejak diluncurkan pada 2021.
Baca Juga:
Dengan perluasan infrastruktur ini, diharapkan koneksi internet di Indonesia bisa lebih kencang dan merata. Sebelumnya, pemerintah juga telah membangun infrastruktur 5G di beberapa lokasi strategis, seperti Sirkuit Mandalika untuk MotoGP 2022.