Telset.id, Jakarta – Istri tentara Amerika Serikat, Angela Ricketts, sedang berendam di dalam bak mandi penuh busa di rumahnya di Colorado. Ia tengah membolak-balik memoar ketika sebuah pesan muncul di ponsel iPhone miliknya.
Ternyata, pesan tersebut datang dari peretas. Ia mendapat ancaman pembunuhan! “Dear, Angela!,” begitu pesan yang terbaca di akun Facebook milik Angela Ricketts. “Selamat Hari Valentine Berdarah!,” kalimat itu kemudian muncul di akun serupa.
“Kami tahu segalanya tentang Anda, suami Anda, dan anak-anak Anda,” pesan tersebut berlanjut. Si peretas, yang mengklaim beroperasi di bawah bendera militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), tak cuma menebar teror via iPhone, tetapi juga komputer.
“Kami berada lebih dekat daripada yang kau bayangkan,” imbuh sang peretas seperti dilansir CNBC. Angela tak sendiri. Ia adalah satu dari lima istri militer yang menerima ancaman kematian dari CyberCaliphate gadungan pada 10 Februari 2015 pagi.
AP telah menemukan bukti bahwa para istri militer AS menjadi sasaran ancaman bukan dari para jihadis, tetapi sekelompok peretas asal Rusia. Mereka diketahui ikut campur dalam pemilihan presiden Amerika Serikat dan membeberkan email ketua kampanye calon presiden Hillary Clinton, John Podesta.
Keterkaitan antara CyberCaliphate dan peretas Rusia, yang biasanya dijuluki Fancy Bear atau APT28, telah didokumentasikan sebelumnya. Konsensusnya adalah bahwa kedua kelompok itu memiliki hubungan nan erat.
Baca juga: Ingin Jadi Astronot? Ini 5 Tips untuk Masuk NASA
Namun, konsensus tersebut tidak pernah dianggap oleh para istri militer AS. Banyak di antaranya yakin telah ditargetkan oleh simpatisan ISIS.
“Tidak pernah dalam satu juta tahun pun mereka berasal dari Rusia,” kata Angela, yang juga penulis dan advokat untuk veteran dan keluarga militer. [SN/HBS]
Sumber: CNBC