Telset.id, Jakarta – Seorang peneliti keamanan, Dhiraj Mishra menemukan bug di Telegram. Diungkapkan Mishra, aplikasi Telegram versi desktop ternyata memiliki celah keamanan yang dapat membocorkan alamat IP publik dan pribadi pengguna, selama melakukan panggilan suara.
Menurut Mishra, hal ini terjadi karena pola panggilan suara Telegram versi desktop bersifat peer-to-peer (P2P). Secara teknis, P2P merupakan pola percakapan tanpa menggunakan perantaraan server, yang artinya data hanya ada di perangkat pengguna dan juga teman-teman chat mereka.
Teknik panggilan P2P sendiri sebenarnya ada di aplikasi Telegram versi mobile, namun pengguna dapat mematikan teknik tersebut untuk menjaga kerahasiaan mereka. Sayang, untuk versi desktop, pengguna tidak bisa mematikannya.
Baca Juga : Telegram Punya Fitur ‘Passport’, Apa Fungsinya ?
Dijelaskan Mishra, seperti dilansir Telset.id dari Engadget, Senin (01/10/2018), jaringan P2P bisa mengungkapkan lokasi pengguna. Bahkan, jika mereka tidak berhati-hati, bisa saja hacker dapat meretas akun mereka.
Pihak Telegram tidak tinggal diam, mereka mengatakan telah memperbaiki masalah ini untuk versi 1.3.17 Beta dan untuk versi 1.4. Pada versi tersebut, pengguna diberi opsi untuk mematikan panggilan P2P sepenuhnya atau membatasinya hanya sebatas untuk kontak mereka.
Pihak Telegram juga memberikan hadiah kepada Mishra. Aplikasi besutan Pavel Durov ini memberikan hadiah USD 2.300 atau setara dengan Rp 34,2 jutaan sebagai imbalan telah menemukan celah keamanan di dalam aplikasi Telegram. Apa yang Mishra temukan menjadi catatan tersendiri bagi Telegram khususnya terkait keamanan dan privasi pengguna di aplikasi tersebut.
Baca Juga : Pembaruan Telegram untuk iOs, Ada Apa Saja ?
Telegram sendiri dikenal memiliki reputasi yang baik dalam menjaga privasi pengguna sehingga temuan Mishra membuktikan jika Telegram juga memiliki masalah terkait privasi pengguna.
Batu-batu ini, Telegram juga baru merilis pembaruan aplikasi untuk perangkat iOS. Pembaruan ini menggunakan bahasa pemrograman Apple Swift, sehingga akan membuatnya menjadi aplikasi tercepat.
Aplikasi bernama Telegram 5.0 itu sekilas sama dengan versi original. Bedanya, Telegram 5.0 memiliki kinerja lebih cepat dan berdaya tahan baterai lebih efisien dibanding aplikasi original.
Baca Juga : Rusia Masih Cari Cara untuk Blokir Telegram
Selain peningkatan kinerja, pembaruan Telegram membawa sejumlah fitur menarik. Satu diantaranya adalah in-app notification, yang memungkinkan pengguna dapat berkonsentrasi.
Memanfaatkan fitur tersebut, pengguna bisa fokus melakukan apapun tanpa harus mengabaikan pesan yang masuk. Kala menerima pesan baru Telegram, pengguna bisa menariknya ke bawah untuk membuka chat yang relevan. (NM/FHP)