Telset.id, Jakarta – Kepala keamanan Facebook, Alex Stamos, mengajukan pengunduran diri. Ia bakal tak lagi menjadi bagian dari tim Mark Zuckerberg per 17 Agustus 2018. Apakah keputusan mundur Stamos berkaitan dengan sederet skandal Facebook?
Aneka rumor berembus mengenai keputusan Stamos hengkang dari Facebook. Namun, menurut CNET, Jumat (3/8/2018), Stamos mengundurkan diri karena akan terlibat dalam penelitian dan pendidikan di Stanford University, San Francisco, Amerika Serikat (AS).
Alex Stamos berperan sentral dalam pembelaan Facebook atas tudingan intervensi pada pemilihan presiden AS Donald Trump pada tahun 2016 lalu
Baca juga: Data 50 Juta Pengguna Facebook untuk Menangkan Trump
Kendati pindah, Stamos berharap tetap bisa melanjutkan kolaborasi dan kemitraan dengan tim keamanan dan keselamatan Facebook.
“Selama tiga tahun terakhir, saya bangga bekerja dengan beberapa profesional keamanan yang paling terampil dan berdedikasi,” kata Stamos melalui via Facebook pribadinya.
Stamos akan memulai karier di Stanford pada September 2018. Ia bakal bergabung dengan Institut Freeman-Spogli untuk Studi Internasional sebagai profesor tambahan. Stamos juga akan mempelajari penyalahgunaan teknologi, mengajarkan spesialisasi baru dalam hal keamanan siber.
Stamos bergabung dengan Facebook tiga tahun lalu, usai menjabat sebagai keamanan informasi di Yahoo selama satu tahun. Di Facebook maupun Yahoo, Stamos harus menghadapi permasalahan terkait masalah privasi.
Baca juga: Facebook Jual Data Pengguna ke Apple, Samsung, dkk
Saat di Yahoo, Stamos tak satu suara dengan CEO Marissa Mayer terkait pengeluaran untuk keamanan siber. Stamos cabut dari Yahoo setelah perusahaan setuju membuat alat pemindai email pengguna untuk Badan Keamanan Nasional AS.
Di Facebook, Stamos kabarnya bersitegang dengan pimpinan terkait ancaman kampanye. Stamos pun akhirnya memilih untuk berkarier di dunia baru. Kepergiannya telah dikonfirmasi oleh COO Facebook, Sheryl Sandberg, melalui sebuah pernyataan.
Baca juga: Lagi, Data Pribadi 120 Juta Pengguna Facebook Bocor?
“Kami yakin ia akan menjadi aset besar bagi tim di Stanford. Kami berharap tetap dapat berkolaborasi dengannya, di posisi barunya di Stanford,” ujar Sandberg. [SN/HBS]
Sumber: CNET