Telset.id, Jakarta – Dua mantan karyawan Pinterest mengaku sempat menjadi korban rasisme. Sebelum meninggalkan perusahaan pada akhir Mei 2020, mereka mengalami diskriminasi rasial di tempat kerja.
Ifeoma Ozoma, yang merupakan manajer kebijakan publik dan dampak sosial Pinterest, menyebut bahwa solidaritas perusahaan baru-baru ini dengan gerakan anti-rasisme Black Lives Matter sebagai sebuah “lelucon”.
{Baca juga: Pinterest Siap Lepas Saham pada April 2019}
Sejulah perusahaan memang bergegas menerbitkan pernyataan solidaritas dengan komunitas kulit hitam setelah protes global atas kasus rasisme dan ketidakadilan setelah George Floyd tewas pada 25 Mei 2020.
“Sebagai wanita kulit hitam, melihat @Pinterest peduli terhadap kulit hitam, saya hanya bisa menggaruk kepala. Saya berjuang selama lebih dari setahun untuk dibayar dan dilecehkan di sana,” ujarnya di Twitter.
Menurut laporan Reuters, seperti dikutip Telset.id, Selasa (16/6/2020), Pinterest tidak segera menanggapi permintaan konfirmasi. Namun, pada 2 Juni 2020 lalu, CEO Pinterest mengeluarkan sebuah memo.
Ia mengatakan, perusahaan berkomitmen untuk mengambil tindakan dan meningkatkan keanekaragaman. Ia menyampaikan hal tersebut sebagai respons atas aksi protes terkait kematian Floyd oleh polisi.
Aerica Shimizu Banks, yang bekerja dengan Ozoma di tim yang sama, mengatakan bahwa Pinterest adalah tempat kerja yang rasis dan seksis. Ia menghadapi komentar manajer yang meremehkan tentang etnisitasnya.
Tak hanya pelecehan secara lisan, Ozoma juga pernah dihukum karena tidak mempresentasikan pro dan kontra untuk perubahan kebijakan yang membatasi promosi Pinterest dari bekas perkebunan budak Selatan.
Masalah rasisme menjadi keprihatinan semua orang. Beberapa perusahaan teknologi bahkan sudah menyatakan perang dengan rasisme, salah satunya adalah YouTube
Seperti telah diberitakan sebelumnya, YouTube menyatakan akan memberikan sumbangan USD 1 juta atau sekitar Rp 14,5 miliar, sebagai bentuk dukungannya mengatasi masalah rasisme dan ketidakadilan sosial.
{Baca juga: YouTube Sumbang 1 Juta Dollar untuk Atasi Masalah Rasisme}
Sumbangan ini juga sebagai bentuk dukungan pada berbagai aksi protes insiden meninggalnya George Floyd.
Dalam pernyataannya di Twitter, YouTube menyebutkan bahwa perusahaan tergerak untuk membantu mengatasi masalah rasisme dan ketidaksetaraan sosial. [SN/HBS]