Telset.id, Jakarta – Tentara Amerika Serikat (AS) menyematkan kacamata berteknologi augmented reality (AR) di anjing pelacak. Anjing yang disemati kacamata AR bertugas mengintai dan mencari hal-hal seperti bahan peledak.
Selama ini, ketika anjing pelacak bertugas, pawang harus selalu mendampingi sehingga fungsi intelijen menjadi tidak berjalan maksimal. Apalagi, keberadaan pawang justru akan membuat pengintaian menjadi tidak optimal.
{Baca juga: Apple Gandeng Valve Bikin Kacamata AR}
Pawang yang mendampingi anjing pelacak justru akan secara tidak sengaja menginjak bahan peledak sampai meledak. Belum lagi apabila sang pawang terdeteksi oleh musuh dan menjadi sasaran tembak hingga kehilangan nyawa.
Karenanya, seperti dikutip Telset.id dari Ubergizmo, Kamis (8/10/2020), militer AS mengenakan kacamata AR di anjing pelacak. Tujuannya untuk memungkinkan penangan mengeluarkan perintah dari jarak jauh ke anjing pelacak.
Kacamata AR tersebut dapat melapisi informasi yang dapat bertindak sebagai isyarat visual untuk anjing pelacak yang bertugas. Keberadaan kamera internal juga membantu pawang untuk melihat apa yang dilihat oleh anjing pelacak.
Belakangan, anjing memang menjadi sumber daya potensial dalam mengatasi berbagai masalah. Di Spanyol, misalnya, pada Juli 2020 lalu anjing-anjing dilatih untuk mengendus supaya bisa mendeteksi virus corona di tubuh manusia.
{Baca juga: Tentara AS Mulai Jajal HoloLens untuk Bertempur}
Anjing memiliki indera penciuman sangat tajam, termasuk mendeteksi kanker. Para peneliti di Spanyol pun memanfaatkan kemampuan anjing untuk mengendus virus corona. Cara itu dianggap lebih efektif dan aman bagi manusia. [NM/HBS]