Telset.id, Jakarta – Bos Amazon, Jeff Bezos, masih berharap kepada Pentagon. Ia menyatakan siap mendukung Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) ketika para perusahaan teknologi bersaing untuk mendapatkan kontrak dari pemerintah.
“Kami akan mendukung Departemen Pertahanan AS. Bagi kami, urusan negara sangatlah penting,” kata Jeff Bezos kepada Pentagon saat berbicara di forum pertahanan tahunan di Perpustakaan Reagan di Simi Valley, California, baru-baru ini, dikutip Telset.id dari Reuters, Senin (09/12/2019).
Perusahaan teknologi telah menghadapi tantangan ketika mencoba bekerja sama dengan Pentagon. Tahun lalu, sebuah program pertahanan bernama Project Maven memicu pemberontakan. Beberapa karyawan menentang pemanfaatan teknologi Google untuk tujuan peperangan.
{Baca juga: Karyawan Gaji UMR Butuh Jutaan Tahun untuk Samai Harta Jeff Bezos}
Mereka menyatakan berseberangan dengan misi Google yang menyatakan tidak melakukan hal berbahaya lewat proyek itu. Namun, para karyawan mengutip risiko penggunaan teknologi kecerdasan buatan yang baru lahir dalam situasi mematikan.
Lain hal, Bezos justru mengaku mendukung karyawan yang memiliki pandangan kuat. Ia mengatakan, semua tergantung kepada para pemimpin senior perusahaan untuk memberikan panduan tentang proyek apa yang akan dan tidak akan digarap.
Sebelumnya, Amazon menggugat Pentagon soal kontrak cloud computing senilai USD 10 miliar atau sekitar Rp 140,45 triliun yang diberikan kepada Microsoft. Gugatan Amazon dilayangkan ke Pengadilan Federal negara setempat.
{Baca juga: Kalah dari Microsoft, Amazon Gugat Pentagon}
Sumber anonim menyebut bahwa perusahaan milik Jeff Bezos tersebut melakukannya karena merasa tidak terima. Gara-garanya, tawaran kompetitif Amazon untuk proyek cloud computing Pentagon telah menuai kritik dari Presiden Donald Trump.
Walhasil, Pentagon memutuskan untuk memberikan kontrak kepada Microsoft, akhir Oktober 2019. Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, mengatakan bahwa lelang proyek cloud computing telah dilakukan secara adil tanpa intervensi atau pengaruh dari luar.
Microsoft akhirnya mengalahkan tawaran para pesaing selain Amazon, yakni Oracle dan IBM. Microsoft dan Amazon sempat saling sikut untuk memenangkan kontrak cloud computing ini. (SN/FHP)
Sumber: Reuters