Isu “Perbudakan” Masih Menghantui Kesuksesan Apple

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

BBC buruh AppleJAKARTA – Walaupun Apple sudah berupaya semaksimal mungkin, tapi perilaku menjijikan ke pekerja pabrik pembuatan handset Apple seperti iPhone, iPad, dan Mac, masih saja terjadi. Dalam laporan ke sembilan pertanggungjawaban supplier, Apple mengatakan bahwa beberapa pabrik diaudit dan menambah gaji para pegawainya serta meniadakan kekerasan secara proaktif.

Seperti dikutip dari The Verge, walaupun ada upaya yang baik dari Apple, tapi besarnya skala supply chain Apple membuat pengawasan sangat susah dilakukan. Sebagai contohnya, laporan terdahulu mencatatkan ada 1,6 juta pekerja di supply chain Apple ini. Sementara berdasarkan catatan Apple di 2014, terdapat 2,3 juta pekerja di supply chainnya.

Jumlah yang besar ini membuat susah Apple melakukan pengawasan jika ada kekerasan ke para pekerja pabrik. Hasil laporan kekerasan ke pekerja ini jarang terdengar di dunia barat, tetapi PBB sudah mengklasifikasikannya ke taraf perbudakan. Bahkan untuk pekerja migran mereka harus mebayar semacam biaya rekruitmen untuk mengamankan pekerjaan mereka. Hal ini berarti setiap pekerja memiliki utang kepada para supplier ini sebelum memulai kerja.

Sourcethe Verge
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI