Telset.id, Jakarta – WhatsApp menjadi bulan-bulanan penggunanya sendiri yang mengecam kebijakan privasi terbarunya yang akan berbagi data pengguna dengan Facebook. Tak terima disudutkan, WhatsApp mengatakan kebijakan serupa juga dilakukan raksasa internet lainnya.
WhatsApp menyebut beberapa perusahan raksasa teknologi AS, seperti Google, Microsoft, dan Zoom, yang disebutnya juga membuat kebijakan privasi serupa (berbagi data pengguna).
Pernyataan tersebut diungkapkan WhatsApp saat menanggapi menanggapi petisi yang diajukan terhadap pembaruan kebijakan privasinya di Pengadilan Tinggi Delhi.
{Baca juga: WhatsApp Longgarkan Deadline Kebijakan Privasi untuk Pengguna}
Mengutip pernyataan tertulis yang diajukan di Pengadilan Tinggi Delhi pada 5 Mei lalu, WhatsApp mengatakan banyak aplikasi dan situs web berbasis Internet memiliki kebijakan serupa dan bahkan beberapa di antarranya mengumpulkan lebih banyak data.
Aplikasi pesan instan milik Facebook itu dilaporkan mengutip kebijakan privasi perusahaan termasuk Big Basket, Koo, Ola, Truecaller, dan Zomato serta aplikasi pelacakan kontak pemerintah Aarogya Setu dalam pernyataan tertulis yang diajukan di pengadilan.
Aplikasi perpesanan itu juga menyebut raksasa teknologi AS, seperti Google, Microsoft, dan Zoom. WhatsApp juga menuding Republic World yang memiliki usaha digital seperti Republic TV, Inc42 juga menjalankan praktik yang sama.
Klarifikasi WhatsApp Terkait Kebijakan Privasi
Tanggapan WhatsApp terhadap petisi yang diajukan di pengadilan terutama datang hanya beberapa hari sebelum mengumumkan untuk membatalkan tenggat waktu 15 Mei untuk membawa kebijakan privasi barunya.
{Baca juga: Tolak Kebijakan Privasi WhatsApp, Akun Pengguna akan “Lumpuh”?}
Dikatakan dalam pernyataan resminya, bahwa itu tidak akan menghapus akun pengguna yang tidak menerima pembaruan kebijakan privasi dan tidak seorang pun pengguna yang akan kehilangan fungsionalitas aplikasinya.
Namun, WhatsApp mengklarifikasi dalam halaman FAQ bahwa pengguna “akan menemukan fungsionalitas terbatas” pada aplikasinya sampai mereka menerima pembaruan. “Ini tidak akan terjadi pada semua pengguna pada saat yang sama,” tulis mereka.
WhatsApp dilaporkan mengatakan kepada Pengadilan Tinggi Delhi dalam pernyataan tertulis bahwa jika pembaruan kebijakan privasi barunya diblokir oleh pengadilan, maka akibatnya akan mengganggu perusahaan teknologi lain di negara itu, termasuk yang memfasilitasi pengiriman bahan makanan dan memfasilitasi janji temu online dengan dokter.
{Baca juga: WhatsApp Resmi Tunda Kebijakan Privasi Baru, Kenapa?}
Seperti diketahui, pembaruan kebijakan privasi ditujukan untuk memungkinkan WhatsApp mengembangkan bisnisnya dengan mengizinkan Facebook dan pihak ketiga untuk mendapatkan akses ke data penggunanya sampai batas tertentu.
Batas waktu untuk menerima kebijakan privasi baru awalnya direncanakan pada 8 Februari, meskipun batas waktu itu diundur menjadi 15 Mei karena kemarahan publik, sebelum akhirnya dibatalkan. [HBS]