WhatsApp Ancam Tinggalkan Inggris, Ini Alasannya!

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – WhatsApp mengancam akan keluar dari Inggris daripada tunduk pada Rancangan Undang-Undang Keamanan Daring atau Online Safety Bill. RUU ini dianggap kontroversial karena menyangkut teknologi enkripsi end-to-end, yang dimiliki oleh WhatsApp. 

Perlu diketahui kalau enkripsi end-to-end adalah teknologi yang memastikan bahwa hanya pengguna dan orang yang berkomunikasi dengan mereka saja yang dapat membaca atau mendengarkan apa yang dikirim. Tidak seorang pun di antaranya bahkan Meta dan Facebook. 

Namun, Pemerintah Inggris dan beberapa badan amal perlindungan anak, berpendapat bahwa enkripsi semacam itu menghalangi upaya untuk memerangi masalah pelecehan anak online yang terus meningkat.

Di bawah RUU tersebut, pemerintah dapat memaksa WhatsApp untuk menerapkan kebijakan moderasi konten yang tidak mungkin diterapkan tanpa menghapus enkripsi end-to-end. 

BACA JUGA:

Jika WhatsApp menolak untuk melakukannya, aplikasi perpesanan ini bisa menghadapi denda hingga 4 persen dari omset tahunan Meta selaku perusahaan induknya.

Hanya saja, kebijakan ini ditolak oleh WhatsApp. Kepala WhatsApp Meta, Will Cathcart mengatakan akan menolak untuk mematuhi jika diminta untuk melemahkan enkripsi. Pasalnya jika ini dilakukan maka akan berpengaruh ke semua pengguna.

“Pengguna kami di seluruh dunia menginginkan keamanan. Sekitar 98% pengguna kami berada di luar Inggris, mereka tidak ingin kami menurunkan keamanan produk,” katanya. 

Dikutip Telset dari Mac Rumors pada Sabtu (11/03/2023), Cathcart menjelaskan kalau mereka siap apabila nantinya diblokir oleh pemerintah Inggris kalau tidak mematuhi peraturan tersebut. 

“Kami tidak akan menurunkan keamanan WhatsApp. Kami tidak pernah melakukan itu – dan kami menerima pemblokiran di bagian lain dunia,” jelas Cathcart. 

“Ketika demokrasi liberal berkata, ‘Bolehkah memindai komunikasi pribadi setiap orang untuk menemukan konten ilegal?’ itu memungkinkan negara-negara di seluruh dunia yang memiliki definisi konten ilegal yang sangat berbeda untuk mengusulkan hal yang sama,” kata Cathcart.

BACA JUGA:

Selain WhatsApp, Presiden Signal Meredith Whittaker juga mengancam akan menghentikan layanannya di Inggris jika tagihan mengharuskannya untuk memindai pesan.

WhatsApp adalah platform perpesanan paling populer di Inggris. RUU Keamanan Daring pemerintah Inggris diperkirakan akan kembali dibahas ke parlemen pada musim panas tahun ini. [NM/IF]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI