Telset.id, Jakarta – Saat ini kabar mengejutkan datang secara tiba-tiba dari Annie Altman, adik perempuan pendiri dan CEO OpenAI, Sam Altman, telah mengajukan gugatan hukum terhadap kakaknya.
Dalam dokumen yang diajukan di pengadilan federal Missouri, Annie Altman menuduh kakaknya Sam Altman, yang menjabat CEO OpenAI melakukan berbagai tindakan kekerasan seksual, termasuk pemerkosaan, pelecehan, dan penganiayaan, sejak ia masih berusia tiga tahun hingga 2006.
Sam Altman sang CEO OpenAI, bersama ibunya dan dua adik laki-lakinya, memberikan pernyataan bersama yang membantah semua tuduhan pelecehan seksual tersebut. Mereka menyatakan, “Semua klaim Annie sepenuhnya tidak benar.”
BACA JUGA:
- Susul Elon Musk, Kini Meta Minta OpenAI Berhenti Cari Profit
- OpenAI Luncurkan Prototipe SearchGPT: Mesin Pencari AI yang Inovatif
Keluarga Altman juga mengklaim telah berupaya mendukung Annie melalui berbagai cara, termasuk bantuan finansial langsung, selama bertahun-tahun.
Dalam pernyataan tersebut, keluarga Altman menyebut bahwa tuduhan ini telah menyebabkan rasa sakit yang mendalam bagi seluruh keluarga.
“Kami memilih untuk tidak menanggapi tuduhan ini secara publik sebelumnya, demi menghormati privasi Annie dan keluarga kami. Namun, karena ia telah mengambil tindakan hukum terhadap Sam, kami merasa tidak punya pilihan selain merespons,” tulis pernyataan itu.
Annie Altman sebelumnya juga telah membuat tuduhan serupa secara publik, termasuk dalam sebuah unggahan di platform X pada Maret 2023.
Dalam gugatan hukumnya, Annie meminta sidang oleh juri dan ganti rugi lebih dari $75.000 (sekitar Rp1,1 miliar). Angka tersebut merupakan batas minimum untuk gugatan federal seperti ini.
Selain itu, pengacaranya menyatakan bahwa Annie juga menuntut ganti rugi tambahan berdasarkan kekayaan bersih Sam Altman, yang dapat terungkap selama proses hukum.
BACA JUGA:
- Sam Altman Mau OpenAI Fokus Kembangkan Teknologi AGI
- Terbesar Dalam Sejarah, OpenAI Kantongi Pendanaan Baru Rp102 T
Kasus ini menjadi sorotan karena melibatkan salah satu tokoh penting dalam dunia teknologi. Namun, validitas tuduhan ini masih harus dibuktikan di pengadilan, dan kedua belah pihak kini berada dalam proses hukum yang akan menentukan kebenaran atas klaim tersebut.