Telset.id, Jakarta – Twitter menunjuk salah satu hacker paling terkenal di dunia sebagai kepala keamanan mereka. Hacker populer bernama Peiter “Mudge” Zatko bakal menangani segala hal teknis hingga kesalahan informasi di Twitter.
Dikutip Telset dari Reuters, Minggu (22/11/2020), Mudge bakal bakal menjadi penanggung jawab manajemen fungsi keamanan utama Twitter setelah peninjauan 45 hingga 60 hari.
Dalam wawancara eksklusif, hacker terkenal di dunia ini mengatakan akan memeriksa keamanan informasi, integritas situs, keamanan fisik, integritas platform, dan rekayasa pada Twitter.
Zatko juga berkomitmen untuk meningkatkan percakapan publik di Twitter. Dirinya memuji langkah Twitter dengan mendorong pengguna untuk berkomentar, bukan hanya me-retweet dan memaksa orang untuk memahami percakapan sebelum berkomentar.
Hacker berusia 49 tahun itu juga menghargai keterbukaan Twitter terhadap pendekatan keamanan yang tidak konvensional, seperti membingungkan pelaku kejahatan dengan memanipulasi data yang mereka terima dari Twitter.
{Baca juga: Jack Dorsey Lolos dari “Pengadilan” Dewan Direksi Twitter}
“Mereka bersedia mengambil risiko. Dengan tantangan algoritme dan bias algoritmik, mereka tidak bersiaga dan menunggu hingga orang lain memecahkan masalah,” kata Zatko.
Kehadirannya di Twitter mendapat respon positif dari ahli keamanan siber yang pernah bekerja dengan Zatko. Salah satunya adalah Dan Kaufman.
Kaufman yang pernah mengawasinya di proyek DARPA menilai kalau Twitter melakukan tindakan yang tepat dengan merekrut hacker terkenal asal Amerika Serikat tersebut.
“Saya tidak tahu apakah ada yang bisa memperbaiki keamanan Twitter, tetapi dia akan berada di urutan teratas daftar saya,” kata Dan Kaufman.
Sedangkan menurut mantan kepala petugas keamanan Facebook dan peneliti Stanford, Alex Stamos, tugas sang hacker cukup berat karena harus membangun keamanan dasar Twitter untuk mencegah kejadian pembobolan data beberapa waktu lalu.
“Twitter perlu membangun beberapa fungsi keamanan dasar yang diperlukan untuk menjalankan layanan yang ditargetkan oleh musuh yang jauh lebih terampil daripada remaja yang ditangkap karena insiden pembobolan data kemarin,” jelas Alex.
“Mereka harus menemukan solusi kreatif untuk masalah ini, dan jika Mudge terkenal dalam hal keamanan, berarti kreatif,” sambungnya.
Sebelumnya, Twitter menghadapi banyak tantangan keamanan. Setahun lalu, pemerintah Amerika Serikat menuduh ada dua pria yang bekerja sebagai mata-mata pemerintah Arab Saudi.
Kedua pria tersebut bertugas untuk memantau aktivitas para oposisi pemerintah di media sosial Twitter.
Selanjutnya pada bulan Juli 2020, sekelompok hacker remaja menipu karyawan dan memenangkan akses ke alat internal, yang memungkinkan mereka mengubah pengaturan akun dan kemudian men-tweet dari akun Twitter tokoh penting.
Tidak tanggung-tanggung, mereka berhasil membobol akun Twitter calon presiden Joe Biden, pendiri Microsoft Bill Gates dan CEO Tesla Elon Musk.
Berbagai kasus tersebut menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi Mudge agar tidak terulang kembali di tahun mendatang.
{Baca juga: Twitter akan Pantau Cuitan Klaim Kemenangan Pilpres AS}
Profil Peiter Zatko, Hacker yang Direkrut Twitter
Zatko adalah hacker yang sudah berkarir sejak tahun 1990-an. Ketika itu, Zatko melakukan pekerjaan rahasia untuk kontraktor pemerintah dan berada di antara para pemimpin Cult of the Dead Cow.
Cult of the Dead Cow sendiri adalah grup peretas yang terkenal suka merilis alat peretasan Windows untuk mendorong Microsoft agar meningkatkan keamanan.
Karirnya pun berlanjut dan Zatko sering membantu perusahaan untuk meningkatkan keamanan mereka.
Zatko baru-baru ini mengawasi keamanan pembayaran elektronik unicorn Stripe serta mengerjakan proyek khusus di Google dan mengawasi pemberian hibah untuk proyek di Pentagon’s famed Defense Advanced Research and Projects Agency (DARPA). (NM/MF)